Penambat Rel Kendor dari Sononya

Memerangi Pencurian Rel

Penambat Rel Kendor dari Sononya

- detikNews
Selasa, 30 Okt 2007 11:50 WIB
Semarang - Mencuri sarana kereta sangat mudah. Banyak fasilitas tersedia di depan mata. Langsung pungut atau sekali pukul, beres.Dari pengakuan para pencuri sarana kereta, demi mendapatkan baut, penambat (pen roll), bantalan, kabel sinyal, pengait dan rel itu sendiri, tak dibutuhkan alat berat, tenaga besar, dan keahlian khusus. "Penambatnya kendor. Bahkan ada yang lepas. Kami tinggal mengambilnya," kata Solikin yang kini mendekam di tahanan Polda Jateng itu.Solikin yang berkolaborasi dengan Didi itu mengatakan, pada awalnya dia tidak tertarik memunguti penambat rel di dekat Stasiun Jrakah dan Mangkang, Semarang. Namun karena barang-barang itu dapat dengan mudah diambil, niat buruknya muncul. Kedua pengangguran itu sukses mendapatkan ratusan penambat rel tanpa peralatan khusus. Setelah tiga kali beraksi, mereka baru kepergok, dihakimi massa, dan dibawa ke polisi 22 Oktober 2007 lalu.Salah satu pencuri sarana kereta di Ngangkruk, Selokaton, Karanganyar berinisial Rd mengakui hal tersebut. Sebagian besar penambat, pengait, baut, dan kabel sinyal sangat mudah dicuri. "Dengan satu pukulan, barang-barang itu sudah lepas. Dalam waktu tak berapa lama, sudah banyak yang bisa dikumpulkan," kata lelaki yang dibawa ke Polda Jateng pada Kamis (25/10) lalu itu.Rd yang berprofesi sebagai pencari besi tua itu juga dengan mudah melepas besi yang biasa digunakan untuk pengunci plat baja pengunci rel dengan bantalannya. Dengan hanya menggunakan batu, semua teratasi. Tiga remaja yang mengaku biasa nongkrong di mal, yakni Ilian Sidik Darmawan (20), warga Manahan, Solo, Rizki Aditya (19), warga Laweyan, Solo, dan Dian Haryanto (23), warga Purwosari, Solo, juga dengan mudah 'membobol' gudang Stasiun Purwosari pada 23 Oktober 2007. Hanya dengan menerobos jendela mereka bisa membawa pulang 13 lempengan besi bantalan rel, delapan potong besi panjang, serta lima pengait rel. Pengakuan pelaku memang cukup meyakinkan. Beberapa hari setelah berhasil menangkap pelaku, kepolisian menyusuri rel-rel bekas pencurian. Ternyata banyak baut dan penambat yang kendor. Bahkan terlepas dari rel.Dilihat dari geografisnya, lokasi pencurian memang memungkinkan terhadap aksi kriminal. Selain sepi, jalur kereta dan penyimpanan sarana kereta mudah dijangkau tangan jahil. Hal itu masih diperparah dengan minimnya penjagaan. Kondisi itu merupakan fasilitas-fasilitas ekstra para pencuri sarana kereta. Mereka bisa leluasa melakukan aksi vandalisnya, meski pada akhirnya mereka harus menghuni tahanan di kepolisian.Yang membuat situasi agak sulit hanya petugas atau warga. Kadang di tengah proses pencurian, juru periksa rel lewat atau ada warga yang iseng nongkrong di sekitar rel. Sebagaimana dialami dua pelaku pencurian penambat rel di Ngangkruk, Selokaton, Karanganyar. Mereka kepergok warga yang curiga dengan suara pukulan di tengah rel. Tapi toh mereka tetap menganggap mencuri sarana kereta itu mudah. (try/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads