Siswa SMP Berlomba Merancang Roket Air di TMII

Siswa SMP Berlomba Merancang Roket Air di TMII

- detikNews
Minggu, 28 Okt 2007 12:48 WIB
Jakarta - Waktu masih tersisa 1 jam lagi, namun Mega Eranda (14) sudah selesai membuat 2 roket air. "Ini tinggal menyempurnakan, Mas," ujarnya sambil menempelkan nama dan nomor urut peserta di roket itu.Mega adalah salah satu peserta Kompetisi Roket Air Tingkat Nasional yang diadakan oleh Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN). Lomba ini diadakan di Pusat Peragaan Iptek TMII, Jakarta Timur, Minggu (28/10/2007). Lomba ini diikuti 50 peserta, semuanya siswa SMP.Mega dengan lincah lalu menjelaskan cara kerja roket yang berbahan baku botol Coca-Cola itu. Dia menyatakan, disebut roket air karena roket tersebut menggunakan tekanan dari air dan udara untuk bisa terlontar. "Nanti dikasih air lalu dipompa," ujar Mega.Volume air dan udara yang diberikan pada roket itu akan menentukan seberapa jauh roket itu akan terlontar. Karena itu, Mega berencana memasukkan 30-40 milimeter air dan tekanan udara 50 Psi. Dia sudah menghitung betul sudut kemiringan roket itu. "Aku juga cuma memasang sayap cuma tiga buah karena kalau empat, kemarin susah naik," ujar siswi SMPN 258, Jakarta, kelas IX. Sayap roket itu terbuat dari styrofoam.Dengan strategi itu, Mega berharap roketnya bisa meluncur paling jauh dibanding teman-temannya dan mampu memenangi kompetisi tersebut.Panitia memberi kebebasan mendesain roket-roket tersebut, termasuk bentuk hidung (nose-cone) roket. Roket yang terlihat tampak serba unik dan tiap roket rata-rata terbuat dari dua botol air yang digabungkan. Lalu badan roket dililit plastik warna-warni.Nantinya, tiap peserta akan meluncurkan 2 roket. Berapa jauh roket itu meluncur akan diakumulasikan.Space EducationMenurut Kepala Biro Humas dan Kerjasama Kegirgantaraan LAPAN Mawardi Nur, peserta yang paling jauh melontarkan roket yang bakal menang. Jauh lontaran dibagi menjadi 3 zona. Zona I berjarak 47-50 meter akan mendapat 100 poin. Zona II berjarak 44,5 - 47 meter mendapat 60 poin. Zona III berjarak 41-44,5 meter mendapat 30 poin.Peserta yang memenangi kompetisi ini akan diikutkan kompetisi roket air Asia - Pasifik di Bengalore, India, bulan depan. Mawardi menuturkan, kompetisi roket air itu bukan hanya sekadar lomba, tapi dalam rangka sosialisasi iptek terutama mengenai space education."Yang kita lihat di sini memang perlombaan. Tapi sebenarnya sarat dengan pendidikan. Misalnya, prinsip-prinsip kimia bisa kita lihat dari motor pendorongnya (udara dan air-red)," ujarnya.Selain itu juga pengetahuan mengenai aerodinamika, gaya dorong dan gaya angkat. "Di buku-buku pelajaran mereka, itu sangat sederhana sekali diajarkan," ujar Mawardi. (nrl/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads