×
Ad

Sambut Natal 2025, Fadli Zon Resmikan Galeri Cagar Budaya Gereja Immanuel

Shali Irda - detikNews
Senin, 22 Des 2025 10:14 WIB
Foto: Kementerian Kebudayaan
Jakarta -

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon meresmikan Galeri Cagar Budaya Peringkat Nasional Gereja Immanuel Jakarta di GPIB Immanuel, bertepatan dengan momen menyambut Natal 2025. Kehadiran galeri ini menegaskan komitmen pelestarian gereja bersejarah sebagai living museum dan ruang edukasi budaya bagi masyarakat.

Kehadiran galeri ini menjadi bentuk keterlibatan nyata masyarakat dalam pelestarian bangunan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah, budaya, dan arsitektural.

Fadli menegaskan GPIB Immanuel adalah warisan budaya berharga yang perlu dijaga, sekaligus living museum dengan nilai arsitektural dan sejarah tinggi. Ia menambahkan, keberlanjutan pemanfaatan gereja ini penting untuk membangun ekosistem pelestarian yang berkesinambungan.

"Selain menjaga dan melindungi, tetapi juga memanfaatkan sebagai bagian dari sebuah upaya menciptakan ekosistem sehingga ada keberlanjutan. Dan tentu saja sebagai cagar budaya nasional, GPIB Immanuel mempunyai memori kolektif yang panjang, menjadi saksi sejarah yang panjang dalam berbagai peristiwa," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (22/12/2025).

Penataan galeri dilaksanakan oleh kurator, arkeolog, sejarawan, dan arthandler profesional yang sangat mumpuni di bidangnya. Nantinya diharapkan agar kehadiran galeri ini dapat menjadi bagian dari perayaan Natal di GPIB Immanuel Jakarta secara khusus dan masyarakat Jakarta secara lebih luas.

Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Restu Gunawan dalam laporannya menyampaikan apresiasi terhadap dukungan dari berbagai pihak.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas upaya aktif pelestarian cagar budaya di wilayah DKI Jakarta, khususnya GPIB Immanuel Jakarta. Langkah ke depannya kita dapat terus bersinergi dalam melakukan konservasi terhadap cagar budaya di Jakarta," ucap Restu Gunawan.

Ketua Majelis Jemaat GPIB Immanuel Jakarta Abraham Ruben Persang menyampaikan upaya pelestarian GPIB Immanuel ini semata untuk pemajuan kebudayaan Indonesia.

"Dengan dukungan Bapak Menteri dan juga pemerintah, warisan sejarah yang diwariskan di GPIB bisa dilakukan konservasi dan pembuatan galeri, bukan untuk GPIB, tetapi untuk Indonesia. Ketika kita menghargai sejarah, menempatkannya secara benar, maka arah masa depan bangsa ini juga akan berjalan dengan benar," katanya.

Senada dengan Abraham, Ketua Majelis Sinode GPIB Nitis Putrasana Harsono menyampaikan benda-benda bersejarah yang ada di GPIB Immanuel Jakarta juga merupakan bagian dari perjalanan bangsa.

"Dan benda-benda sejarah itu berbicara dari waktu ke waktu, memberikan informasi bukan hanya karya intelektual, bukan hanya keterampilan perjalanan bangsa, dan juga bukan hanya menceritakan perjalanan hidup orang beriman dari masa lalu yang dapat kita baca pada hari ini," ujar Nitis Putrasana Harsono.

Penataan Galeri Cagar Budaya Gereja Immanuel Jakarta dilakukan melalui riset koleksi dan sejarah bersama pihak gereja serta sejarawan, lalu menghadirkan informasi dan koleksi yang merekam jejak bangunan bersejarah yang telah bertahan berabad-abad.

Gereja Immanuel Jakarta menjadi saksi perjalanan panjang sejarah, iman, dan peradaban. Sebagai salah satu gereja tertua di Indonesia, bangunan ini didirikan pada 1934-1939 dengan nama awal Willemskerk. Kehadirannya berfungsi sebagai pemersatu umat Protestan di Batavia sekaligus simbol toleransi, persaudaraan, dan kesetaraan.

Pada 1942, gereja tersebut sempat dikuasai tentara Jepang dan berganti nama menjadi Kuil Churei-Do, yang digunakan untuk menyimpan abu jenazah prajurit Jepang. Setelah Indonesia merdeka, berdirilah GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat), dan nama Willemskerk kemudian resmi diganti menjadi Gereja Immanuel.

Sebagai cagar budaya peringkat Nasional, Kementerian Kebudayaan berupaya mendukung jemaat GPIB Immanuel dalam melestarikan bangunan dan lingkungan gereja ini. Pelestarian cagar budaya dapat berjalan dengan baik tentunya atas kolaborasi berbagai pihak, pemerintah, dukungan pihak swasta, pengurus, dan jemaat gereja.

Menutup sambutannya, Fadli menegaskan komitmennya untuk membangun ruang edukasi di gereja-gereja yang berstatus cagar budaya nasional.

"Sehingga setiap gereja memiliki narasi, sejarah, dan itu menurut saya akan membangun edukasi yang semakin baik untuk ruang belajar, ruang perjumpaan yang merawat toleransi, ruang pengelolaan, dan model pelestarian, serta ruang inspirasi," pungkasnya.

Turut hadir dalam agenda peresmian Walikota Jakarta Pusat, Arifin; Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Direktur Warisan Budaya, I Made Dharma Suteja; Direktur Urusan Agama Kristen Kementerian Agama RI, Luksen Jems Mayor; Ketua Majelis Sinode GPIB, Ninis Putrasana Harsono; serta Ketua Majelis Jemaat GPIB Immanuel Jakarta, Abraham Ruben Persang.

Tonton juga video "Menbud: Lebih dari 100 Cagar Budaya Rusak Akibat Bencana Sumatera"




(ega/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork