MMA (12) santri di salah satu Pondok Pesantren di Wonogiri, Jawa Timur, meninggal dengan dugaan sebagai korban perundungan. Polisi yang menerima laporan kasus ini pun melakukan ekshumasi.
MMA diketahui berasal dari Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar, yang masih duduk di bangku kelas VII. Informasi yang dihimpun, korban sempat menjalani perawatan di rumah sakit, sebelum meninggal dunia pada Senin (15/12/2025).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri Suhartono mengatakan ada dugaan yang mengarah pada aksi perundungan di balik kematian bocah laki-laki itu.
"Kami mendapatkan aduan dari masyarakat terkait hal itu. Ada warga yang curiga santri meninggal dengan adanya luka lebam. Memang betul mengarah ke pembullyan," kata Suhartono kepada wartawan, dilsansir detikJateng, Kamis (18/12/2025).
Polisi menggelar ekshumasi terhadap makam santri laki-laki itu hari ini. Pembongkaran makam dilakukan bersama tim dokter dari Dokkes Polda Jateng, Polres Wonogiri, dan disaksikan oleh pihak keluarga korban.
"(Ekshumasi dilakukan) untuk mengetahui penyebab kematian korban," kata Kasat Reskrim Polres Wonogiri Iptu Agung Sadewo saat ditemui di Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jumat (19/10/2025).
Polisi menangani kasus meninggalnya santri tersebut berdasarkan laporan dari keluarga korban. Sebab, keluarga curiga ada luka lebam pada tubuh korban.
"Ada laporan dari keluarga. Jadi saat memandikan jenazah korban, dari keluarga menaruh kecurigaan di tubuh korban ada beberapa luka memar," ujarnya.
Pemilik Ponpes Santri Manjung Eko Julianto, menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian. Ia mengaku kaget dengan peristiwa yang terjadi.
"Kita pasrahkan ke kepolisian. Semua kalut atas peristiwa ini. Biar Polres yang mengurusi semuanya," kata Eko.
Baca selengkapnya di sini dan di sini.
Tonton juga video "6 Santri di Bangkalan Tewas Tenggelam di Kolam Bekas Galian C"
(idh/imk)