Deretan Penindakan Narkoba oleh BNN Era Komjen Suyudi di Sejumlah Wilayah

Deretan Penindakan Narkoba oleh BNN Era Komjen Suyudi di Sejumlah Wilayah

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Kamis, 18 Des 2025 17:00 WIB
Deretan Penindakan Narkoba oleh BNN Era Komjen Suyudi di Sejumlah Wilayah
Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto (Rumondang/detikcom)
Jakarta -

Serangkaian operasi penindakan dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di bawah kepemimpinan Komjen Suyudi Ario Seto untuk mengungkap peredaran narkoba di sejumlah wilayah Indonesia. Barang bukti sabu, ganja, hingga ekstasi disita.

Dirangkum detikcom, Kamis (18/12/2025), Komjen Suyudi langsung memimpin jumpa pers pengungkapan kasus narkoba beberapa hari setelah dia dilantik menjadi Kepala BNN. Saat itu, BNN mengungkap 11 jaringan pengedar narkoba di sejumlah wilayah. Puluhan orang tersangka ditangkap BNN.

"BNN pusat dan provinsi bersinergi dengan stakeholder terkait, berhasil melumpuhkan 11 jaringan narkotika di berbagai daerah strategis dengan 53 tersangka," kata Suyudi dalam jumpa pers di kantor BNN, Jakarta, Senin (15/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan pengungkapan kasus dilakukan pada periode Agustus-September. Total barang bukti yang diamankan 503.715,65 gram (503 kg) narkoba atau 0,5 ton lebih. Narkoba yang disita terdiri sabu, sabu cari, ganja, ekstasi, hingga kokain.

Dalam kesempatan yang sama, Suyudi juga menyampaikan operasi BNN yang membongkar kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang terjadi di Sumatera Selatan (Sumsel). Nilai TPPU narkoba dalam kasus tersebut lebih dari Rp 52 miliar.

ADVERTISEMENT

"BNN mengungkap hasil TPPU jaringan Sutarnedi dan kawan-kawan di wilayah hukum Palembang, Sumsel. Total aset diestimasikan Rp 52.788.500.000," kata Suyudi.

BNN-Polda Sumut Bongkar Ribuan Kasus Narkoba

Pada September, BNN bersama Polda Sumut membongkar 4.751 kasus peredaran narkoba dan menyita 2,2 ton barang bukti kasus narkoba di Sumatera Utara (Sumut). Upaya itu disebut telah menyelamatkan jutaan jiwa.

Kepala BNN Komjen Suyudi Ari Seto mengatakan ada 4.751 kasus yang diungkap sepanjang 2025 di Sumut. Dari kasus itu, ada 6.014 orang yang dijerat sebagai tersangka.

"Terkait upaya pemberantasan tindak pidana narkoba yang telah dilakukan kolaborasi ini menghasilkan pengungkapan 4.751 kasus yang tersebar di seluruh wilayah Polda Sumut dengan jumlah tersangka 6.014," kata Suyudi, seperti dirangkum pada Minggu (28/9).

Kasus Pabrik Sabu di Apartemen Cisauk

Pada Oktober 2025, BNN mengungkap pabrik sabu di apartemen kawasan Cisauk, Kabupaten Tangerang. Ada dua orang yang ditangkap dalam operasi pengungkapan kasus itu.

"Modus operandi daripada jaringan ini yaitu dengan membeli bahan-bahan kimia, dengan peralatan laboratorium secara daring. Kemudian mereka mengekstrak obat-obatan asma sebanyak 15 ribu butir untuk memperoleh 1 kilogram ephedrine murni," kata Suyudi kepada wartawan di lokasi, Sabtu (18/10).

Kedua tersangka disebutkan memproduksi sabu untuk dijual secara daring atau online. Mereka, lanjut Suyudi, memiliki peran masing-masing, IM sebagai koki dan DF sebagai marketing.

Suyudi menjelaskan bahwa para pelaku telah memiliki jaringan pembeli sendiri untuk menjual sabu hasil produksinya secara online. Mereka kemudian janjian bertemu untuk proses transaksi pengantaran barang haram itu.

Operasi BNN di 5 Provinsi

Operasi penindakan dilakukan BNN untuk membongkar peredaran narkoba di lima Provinsi Indonesia. BNN menyita barang bukti sabu hingga ribuan ekstasi dari penindakan tersebut.

Penindakan itu dilakukan di Sultra, Kaltara, Sumsel, hingga jaringan Sumut-Sulsel. Narkoba yang diamankan berupa sabu hingga ekstasi.

BNN Musnahkan Ganja di Aceh

BNN menemukan ladang ganja di Aceh Utara, Aceh, seluas 6,5 hektare dengan berat ganja basah sekitar 69 ton. BNN pun memusnahkan puluhan ton ganja tersebut.

"Dalam kegiatan ini, tim BNN berhasil menemukan enam titik ladang ganja di Desa Teupin Rusep, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, hasil dari penyelidikan dan pemetaan terhadap wilayah rawan peredaran narkotika di Aceh," kata Komjen Suyudi kepada wartawan, Kamis (6/11).

BNN Musnahkan Sabu hingga Ganja

BNN memusnahkan 113 kg sabu, 233 kg ganja, hingga 5.044 butir ekstasi dari hasil pengungkapan kasus narkotika. BNN mengatakan pemusnahan ini telah menyelamatkan lebih dari 690 ribu jiwa.

"Angka ini bukan sekadar statistik. Jika dikonversikan pemusnahan barang bukti ini, berarti kita telah berhasil menyelamatkan lebih dari 690 ribu jiwa anak bangsa dari potensi penyalahgunaan narkotika," kata Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (17/12).

Suyudi mengatakan narkotika yang dimusnahkan merupakan hasil sitaan pengungkapan kasus periode Oktober-Desember 2025. Dia mengatakan kasus narkotika itu dari berbagai jaringan yang beroperasi di lintas wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, hingga Nusa Tenggara Barat.

"Dari rangkaian pengungkapan kasus tersebut, termasuk di dalamnya adalah pengungkapan clandestine laboratory atau laboratorium gelap narkotika di wilayah Banten, serta juga dengan pengamanan jalur perbatasan dan jalur logistik, akhirnya kita telah mengamankan barang bukti dalam jumlah yang cukup signifikan," ujarnya.

Penangkapan Dewi Astutik

Di bawah kepemimpinan Suyudi, BNN juga menangkap salah satu buron Interpol yang menyita perhatian, yaitu Dewi Astutik alias PA (43). Bandar 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun itu ditangkap di Kamboja.

"Dari analisis dan pendalaman, yang bersangkutan PAR alias DA bukan kabur ke Kamboja, namun memang awalnya PAR alias DA ini bersentuhan dengan fenomena scamming di Kamboja, karena cepat menghasilkan uang," kata Kepala BNN, Komjen Suyudi Ario Seto, saat dihubungi, Kamis (4/12).

Suyudi mengatakan Dewi diduga masuk ke Kamboja pada Februari 2023. Dia disebut sebulan bekerja di tempat scamming.

Singkat cerita, dia bertemu dengan warga negara (WN) Nigeria berinisial DON atau disebut 'godfather'. Mereka lalu bersekongkol untuk melakukan jual beli narkotika ke berbagai negara.

Saat ini sosok godfather itu sudah ditangkap dan dibawa ke Amerika Serikat. DON sudah menjadi buron Drug Enforcement Administration (DEA).

Nama Dewi Astutik telah resmi masuk dalam red notice Interpol sejak 3 Oktober 2024. Dia juga merupakan buron pemerintah Korea Selatan (Korsel). Dewi Astutik ditangkap di Kamboja pada Senin (1/12) tanpa perlawanan.

Penangkapan Dewi Astutik ini hasil kolaborasi internasional BNN RI dengan Bais perwakilan Kamboja, Kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh, Polri dalam hal ini Interpol, Bea Cukai, Kemenkeu, hingga Kemlu.

Perlawanan Balik Bandar Narkoba

Beragam pengungkapan kasus dan penangkapan tersangka narkoba yang dilakukan BNN hingga akhir tahun ini tidak menutup kemungkinan celah adanya perlawanan balik yang lebih besar dari jaringan bandar narkoba. Kendati demikian, BNN menegaskan komitmennya untuk selalu menindak tegas pelaku peredaran narkoba di Indonesia.

Salah satu insiden perlawanan balik dari para pelaku narkoba itu terjadi saat BNN melakukan penggerebekan di Kampung Bahari. Tim BNN sempat mendapatkan perlawanan dari para pelaku yang melepaskan panah.

"Saat dilakukan operasi penindakan sempat terjadi perlawanan dengan busur panah, lemparan batu, kembang api, dan senjata tajam oleh kelompok jaringan narkoba tersebut, namun masih dapat dipukul mundur dan dikendalikan oleh tim di lapangan," kata Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Brigjen Roy Hadi Siahaan kepada wartawan, Rabu (5/11).

Dalam video yang diterima, tampak petugas BNN bersama Brimob dengan seragam dan senjata lengkap datang ke Kampung Bahari. Petugas kemudian menangkap tersangka di sejumlah titik.

Pertama, petugas menangkap pelaku yang berada di pondok dengan tenda berwarna biru di pinggir rel. Pelaku yang terikat cable ties digiring petugas.

Selanjutnya, petugas menggerebek tenda diduga menjadi lapak narkoba. Di lokasi, terlihat botol dengan sedotan warna hitam yang diduga digunakan untuk mengonsumsi narkoba.

Petugas kemudian menggerebek kos di lokasi. Di lokasi ini, petugas menangkap sejumlah pelaku. Kos ini terlihat berantakan. Para pelaku kemudian digiring ke luar kos. Di depan kos, tempat terjadi perlawanan.

Sejumlah orang sempat melawan petugas. Kembang api ditembakkan ke arah petugas, terdengar suara letusan kembang api dan asap muncul.

Narkoba Isu Kemanusiaan

Komjen Suyudi selalu menekankan pesan penting dalam memberantas penyalahgunaan narkoba. Suyudi menyatakan perang melawan narkoba harus dilakukan demi kemanusiaan.

"Sebagai Kepala BNN yang pertama kami akan mengembalikan eksistensi dan marwah BNN sesuai tupoksi dalam semangat kami 'War Drugs for Humanity'," kata Suyudi dalam jumpa pers pengungkapan kasus narkoba di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (22/10).

Dia mengatakan BNN bersama berbagai pihak berupaya menekan rantai pasok narkoba di Indonesia. Dia menyebutkan program pencegahan narkoba berbasis komunitas juga diperkuat.

"Kemudian, tentunya mengurangi demand narkoba agar rantai suplai makin melemah. Pendekatan preemtif dan edukatif terus kita perkuat," ujarnya.

Simak juga Video 'BNNP Gorontalo Musnahkan Sabu dan Ganja dengan Dibakar-Diblender':

Halaman 3 dari 3
(knv/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads