×
Ad

Dinamika Terkini di PBNU: Sabotase, Penetrasi Zionis hingga Reposisi

Tim detikcom - detikNews
Senin, 15 Des 2025 08:18 WIB
Foto: logo PBNU (Hanif Hawari/detikHikmah)
Jakarta -

Dinamika di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masih berlanjut. Mulai dari isu sabotase internal, dugaan penetrasi kepentingan Zionis, hingga reposisi kepemimpinan.

Terbaru, dalam rapat Syuriyah dan Tanfidziyah yang dugelar di kantor PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat (Jakpus), Sabtu (13/12/2025) membahas soal isu sabotase. Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, KH Imron Rosyadi Hamid atau Gus Imron, mengatakan pihaknya telah menggandeng ahli IT untuk melakukan investigasi.

"Iya, tadi sempat dibahas di rapat kita. Kita telah membentuk tim investigasi yang melibatkan ahli IT ya," kata Gus Imron kepada wartawan seusai rapat.

Dia menyebut ada dua nama yang telah disebut dalam rapat tersebut. Namun untuk saat ini Gus Imron menatakan nama-namanya belum bisa disampaikan ke publik.

"Ada dua nama yang disebut tapi nanti akan kita sampaikan pada waktunya, tidak bisa kita sampaikan sekarang karena harus di-SK oleh pimpinan," ucapnya.

Gus Imron mengatakan upaya sabotase sudah terjadi mulai 21 November 2025. Salah satunya menghilangkan hak stamping dari Rais Aam.

"Tapi tim investigasi itu akan mencari dan menginvestigasi siapa yang melakukan sabotase terhadap Digdaya kita. Jadi mulai tanggal 21 November 2025, telah terjadi upaya untuk melakukan sabotase Digdaya, termasuk menghilangkan hak stamping dari Rais Aam," tuturnya.

"Bayangkan, pemimpin tertinggi di NU itu hak stamping-nya dihilangkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab," sambungnya.

Gus Imron mengatakan tim saat ini masih bekerja. Hasil investigasi segera disampaikan kepada Rais Aam PBNU dan publik.

"Nah, ini kita mau investigasi, dan nanti tim akan bekerja secepatnya dan melaporkan hasilnya pada Rais Aam," tutur Gus Imron.

Penetrasi Zionis

Sementara itu, Rais Syuriyah PBNU Muhammad Cholil Nafas mengungkapkan adanya indikasi penetrasi dari zionis ke organisasi Islam terbesar itu. Dia menilai hal itu akan merusak kredibilitas PBNU.

"Ya, sebagaimana dari awal konsen dari Pengurus Besar, dari Syuriyah PBNU, lebih pada pertama, indikasi adanya penetrasi zionis di PBNU. Itu yang utama, sehingga persepsi ini akan merusak terhadap kredibilitas dan nama baiknya PBNU," kata Cholil kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (13/12).

Cholil mengatakan sikap PBNU konsisten mendukung perjuangan Palestina yang saat ini menjadi korban genosida Israel. Menurutnya, pilihan riwayat pengurus PBNU mengundang tokoh pendukung zionis di tengah genosida di Palestina akan menimbulkan polemik.

"Di tengah adanya genosida, kemudian perhatian yang paling tinggi di NU, itu menjadi pimpinan NU, lalu mengundang dari zionis. Yang awalnya oleh Rais Aam sudah diperingatkan dan diwanti-wanti agar juga mengundang dari tokoh-tokoh Islam kontemporer atau Islam yang tenang dari Timur Tengah itu tidak dilakukan," tuturnya.

Dia menilai harmoni di tubuh kepengurusan kurang berjalan. Dia pun mengomentari tata kelola internal organisasi.

"Termasuk ada beberapa cabang-cabang yang harusnya mendapat legalitas belum bisa dilaksanakan. Itu pokok poinya. Karena konsen di Syuriyah itu adalah tata kelola keuangan, tata kelola organisasi," bebernya.




(dek/lir)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork