Akses sejumlah jalan dan jembatan di tiga provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terputus imbas bencana yang melanda Sumatera. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktrur dan Pembangunan Wilayah (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut akan mengupayakan perbaikan temporer guna menanggulangi hal ini.
"Memang akses jalan itu yang sangat utama terlebih dahulu. Mengapa? Karena tahap tanggap darurat bencana ini yang didahulukan adalah bantuan logistik, maju ke depan dan menjangkau semua. Tapi seringkali sulit untuk menembus semua daerah karena transportasi tidak memungkinkan," kata AHY di Kantor Kemenko Infra, Kamis (11/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AHY mengungkapkan saat ini pihaknya sedang fokus mengerahkan alat-alat berat untuk memperbaiki kerusakan akses. Namun, jumlah alat tersebut sangat terbatas jika dibandingkan dengan kerusakan yang terjadi di 52 kabupaten/kota di seluruh 3 provinsi.
"Dan oleh karena itu saya cek ke lapangan, paling tidak yang diupayakan sekarang itu misalnya menyambungkan jalur utama secara temporer," ujarnya.
AHY mencontohkan yang terjadi di Lembah Anai, Sumatera Barat. Dia menyebut jalur utama arteri yang menghubungkan Sumatera Barat dengan Riau itu terputus.
Menurutnya, proses perbaikan akses memakan waktu setidaknya 6 bulan hingga pulih permanen. Namun, masyarakat tentu tidak mungkin menunggu selama itu.
"Harus dilakukan perbaikan temporer sehingga bisa dilalui tapi hanya terbatas, mungkin satu jalur saja dan bergantian dan hanya untuk mobilitas esensial," tuturnya.
AHY menyebut mekanisme semacam ini sudah mulai dilakukan oleh Kemenko Infra. Perbaikan akses yang semula memakan waktu 2 minggu, kini bisa selesai bahkan dalam waktu 5 hari.
Dia juga mencontohkan soal putusnya jembatan sepanjang 250 meter di Aceh Tamiang. Akibat lamanya proses pembangunan jembatan permanen, AHY mengusulkan pembangunan jembatan perintis sebagai solusi sementara.
"Kita berupaya untuk membangun jembatan perintis. Jadi satu lajur tapi bisa lewat orang, bisa lewat motor, dan bisa membawa logistik. Itu yang bisa kita lakukan sambil terus kita membuat perencanaan yang lebih matang," terangnya.
AHY menekankan pembangunan kembali tidak berarti dilakukan secara asal. Ia berharap dapat membangun akses yang lebih kuat dan punya daya tahan, terlebih di daerah rawan bencana.
"Oleh karena itu mohon kami juga memiliki waktu untuk membuat perencanaan yang baik dan mengerjakan secara cepat juga, tapi butuh proses," imbuhnya.
Tonton juga video "Di Hadapan Presiden PKS, AHY Kenang Momen Bersama Tim Delapan Anies"











































