SD di Hutan Pandeglang Rusak Parah, Siswa Diajar 1 Guru-Fasilitas MCK Tak Ada

SD di Hutan Pandeglang Rusak Parah, Siswa Diajar 1 Guru-Fasilitas MCK Tak Ada

Arief Ikhsanudin - detikNews
Rabu, 10 Des 2025 13:16 WIB
SD di Hutan Pandeglang Rusak Parah, Siswa Diajar 1 Guru-Fasilitas MCK Tak Ada
Kondisi memprihatinkan SDN 2 Sorongan (Foto: dok. Istimewa)
Pandeglang -

Anggota DPRD Provinsi Banten, Rifky Hermiansyah, mengatakan ada sekolah di kawasan Perhutani di Kampung Batu Payung, Sorongan, Cibaliung, Pandeglang, yang rusak. Kondisi sekolah sangat memprihatinkan dan perlu segera diperbaiki.

Sekolah tersebut adalah SDN 2 Sorongan. SDN 2 Sorongan sejatinya terdiri atas dua sekolah, yakni sekolah induk dan sekolah kelas jauh yang berada di kawasan Perhutani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekolah yang kondisinya memprihatinkan itu berada di kawasan Perhutani. Kelas tersebut hanya memiliki satu guru untuk enam kelas. Kelas jauh tersebut memiliki sekitar 22 murid dari kelas satu sampai enam.

"Jumlah guru satu orang, Bapak Armani, telah mengabdi 17 tahun. Statusnya PPPK Kabupaten Pandeglang," kata Rifky, Rabu (10/12/2025).

ADVERTISEMENT

"SDN 2 Sorongan kelas jauh ini berdiri dalam kondisi yang sangat tidak layak. Bangunan sekolah terbuat dari kayu kini lapuk dimakan usia," lanjutnya.

Menurutnya, atap plafon sudah jebol di hampir seluruh sisi. Kerangka atap pun sudah rapuh dengan kondisi atap yang bocor.

"Saat hujan turun, air langsung mengguyur ruang kelas, memaksa kegiatan belajar mengajar berhenti total," kata Rifky.

Kondisi memprihatinkan SDN 2 Sorongan (dok istimewa)Kondisi memprihatinkan SDN 2 Sorongan (dok istimewa)

Seluruh siswa dari kelas satu sampai enam memakai satu ruangan yang ada. Mereka belajar berdesakan dan dalam kondisi seadanya.

"Ruang kelas hanya terdapat satu ruangan tanpa sekat untuk menampung siswa dari kelas satu sampai enam. Mereka belajar berdesakan, beralaskan tanah, dengan meja-kursi yang sudah rapuh," ujarnya.

"Tidak tersedia fasilitas MCK yang layak bagi siswa maupun guru. Listrik di kelas pun belum tersedia," katanya.

Namun sekolah tersebut merupakan satu-satunya sekolah yang bisa diakses oleh warga kampung yang tinggal di area Perhutani. Tak ada sekolah lain di sekitar perkampungan tersebut.

"Itu sebenarnya hutan, tapi ada warga. Pekerja dari dulu, berdomisili di daerah itu," katanya.

Rifky mengaku sudah berkomunikasi dengan Gubernur Banten Andra Soni dan kementerian terkait. Ia menyampaikan ada beberapa hal yang harus diselesaikan.

Rifky menyebut masalah utama adalah lokasi kelas yang berada di lahan milik Perhutani. Perlu ada legalitas agar perbaikan gedung oleh pemerintah bisa berjalan.

"Mengusulkan kepada Pemprov Banten untuk memfasilitasi dengan Perhutani agar status lahan sekolah dihibahkan," katanya.

Untuk perbaikan gedung, Rifky menyampaikan pemerintah pusat melalui Sekretariat Kabinet (Seskab) telah mengecek lokasi. Ia menyebut akan ada perbaikan terhadap kelas rusak tersebut.

"Sudah ada survei Batu Payung, survei lokasi SD kelas jauh, ada utusan dari Seskab," katanya.

Selain masalah ruang kelas, akses menuju sekolah pun perlu ada perbaikan berupa pembangunan jembatan gantung dan pengerasan jalan menuju kampung. "Agar distribusi material pembangunan dan akses siswa dapat berjalan lancar," katanya.

Lihat juga Video: Sudah 4 Tahun Gedung SD di Majene Rusak Parah, Guru-Siswa Khawatir

Halaman 2 dari 4
(aik/isa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads