×
Ad

Muncul Gerakan Patungan Beli Hutan, Legislator Sebut Sindiran Tajam

Dwi Rahmawati - detikNews
Rabu, 10 Des 2025 11:20 WIB
Daniel Johan. (Taufiq Syarifudin/detikcom)
Jakarta -

Anggota Komisi IV DPR sekaligus Ketua DPP PKB Daniel Johan menyambut gerakan patungan beli hutan yang muncul di media sosial (media sosial). Daniel Johan mengatakan gerakan tersebut sebagai sindiran keras dalam pengelolaan hutan di Tanah Air.

Salah satu organisasi non pemerintah, Pandawara Group, menyuarakan gerakan ini usai bencana di Aceh, Sumatera Utara hingga Sumatera Barat, lantaran faktor deforestasi. Sejumlah penyanyi seperti Denny Caknan dan Vidi Aldiono menyambut baik gerakan patungan membeli hutan.

"Ini sindiran tajam untuk pemerintah, meskipun secara ide menarik dan bentuk kepedulian bersama atas rusaknya hutan dan lingkungan. Ide patungan membeli hutan agar bisa mengatasi masalah deforestasi mencerminkan rasa kekecewaan yang dalam," kata Daniel Johan kepada wartawan, Rabu (10/12/2025).

Daniel mengatakan banyak pelaku penebangan hutan yang justru tak mendapat hukuman setimpal. Daniel menilai ide yang digaungkan oleh rakyat sebagai terobosan baru.

"Kondisi degradasi hutan kian tahun semakin habis dan menimbulkan bencana ekologis yang menelan korban dan harta benda. Sementara para pelaku tidak pernah bertanggung jawab atas ulahnya terhadap rusaknya hutan," ujarnya.

Daniel menyebut gerakan patungan membeli hutan sebagai tamparan bagi pemerintah. Legislator bidang pertanian, kehutanan, dan lingkungan ini menyebut rakyat punya andil dalam melestarikan sumber daya alam.

"Ini bentuk tamparan buat pengambil kebijakan yang dengan mudah memberi izin konsensi tanpa pengawasan yang baik. Ide ini kalau berhasil akan menjadi terobosan baru menyelamatkan hutan dan dengan 'patungan' artinya hutan menjadi milik rakyat, bukan hutan milik negara semata," kata Daniel.

"Rakyat punya andil dalam menjaga dan menyelamatkan hutan. Contoh baik seperti pendiri The North Face membeli Hutan di Chile dan Argentina yang seluas ± 2 juta untuk dipulihkan dan dijaga agar tidak di tebang (deforestation)," sambungnya.

Daniel mengingatkan semua pihak jika hutan adalah warisan untuk generasi selanjutnya. Daniel berharap kebijakan yang diambil oleh pemerintah lebih berpihak pada kelestarian alam.

"Saatnya semua bersatu padu, melihat, mengawasi kinerja pemerintah dalam mengelola hutan. Hutan yang rusak seperti saat ini warisan belasan-puluhan tahun lalu. Kita tidak ingin kembali merusak hutan yang tersisa, harus di jaga dan dilestarikan. Terima kasih kepada netizen yang peduli, mari bergerak bersama," imbuhnya.

Simak juga Video: Ketika Hutan Ditukar Sawit, Siapa yang Untung?




(dwr/rfs)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork