Aiptu Nur Cahyo Cerita Bantu Hadirkan Air Bersih untuk Warga Pedalaman Kalteng

Hoegeng Corner 2025

Aiptu Nur Cahyo Cerita Bantu Hadirkan Air Bersih untuk Warga Pedalaman Kalteng

Farih Maulana Sidik - detikNews
Rabu, 10 Des 2025 10:30 WIB
Aiptu Nur Cahyo Cerita Bantu Hadirkan Air Bersih untuk Warga Pedalaman Kalteng
Aiptu Nur Cahyo dalam program Hoegeng Corner detikPagi (Foto: dok. detikcom)
Jakarta -

Aiptu Nur Cahyo menceritakan perjuangannya menghadirkan air bersih untuk masyarakat Desa Tumbang Darap, Kecamatan Seruyan Hulu, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Berkat perjuangannya, Bhabinkamtibmas Desa Tumbang Darap itu menjadi solusi untuk permasalahan warga setempat.

Aiptu Nur Cahyo menyebut dirinya awal bertugas di Desa Tumbang Darap pada tahun 2020. Saat itu, kondisinya tidak ada akses internet, jalan masih tanah, hingga tidak ada air bersih untuk dipakai mandi dan memasak oleh warga.

"Pada awalnya di situ banyak sekali keluhan, mulai dari sarana air bersih, terus penerangan sampai sekarang masih menggunakan mesin dompeng yang jadwal hidupnya dari jam 5 sore atau 17.00 WIB sampai jam 23.00 WIB. Jadi selebihnya ada yang pake panel, ada bantuan itu," kata Aiptu Nur Cahyo dalam Hoegeng Corner 2025 detikPagi, Selasa (9/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aiptu Nur Cahyo menyebut ada 340 KK di Desa Tumbang Darap, yang mayoritas warganya bertani dan berladang. Sebelum tahun 2022, warga setempat mandi dan memasak menggunakan air dari sungai. Kebutuhan air bersih ternyata menjadi harapan masyarakat setempat.

ADVERTISEMENT

"Memang dari dulu pertama kita masuk, sebelumnya pun memang masyarakat mandi menggunakan air sungai. Dengan keluhan-keluhan dan masyarakat mengharapkan air bersih yang sudah siap ada di WC atau di dapur," ucapnya.

Dia pun tak tinggal diam. Aiptu Nur Cahyo berkoordinasi dengan perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat untuk bersama-sama mencari solusi bagi masyarakat yang mengharapkan adanya air bersih.

"Akhirnya kita bersama perangkat desa dan tokoh-tokoh masyarakat mengadakan rapat untuk menentukan apakah ada potensi air bersih di wilayah Desa Tumbang Darap. Alhamdulillah setelah rapat akhirnya kita survei dan ternyata ada di Sungai Durian. Jadi sungai itu jaraknya dari kampung itu sekitar 7-8 km," ujarnya.

Kemudian, Aiptu Nur Cahyo dibantu perangkat desa melakukan pengukuran untuk kebutuhan paralon agar air bisa sampai ke Desa Tumbang Darap. Karena biaya beli paralon untuk jarak 7-8 km sangat besar, warga desa setempat gotong royong untuk mewujudkan sarana air bersih tersebut.

"Jadi masyarakat antusias sekali, akhirnya bersama-sama (mulai) dari pembersihan, pembuatan bendungan, sampai dengan pengangkutan paralon itu gotong royong," katanya.

Prosesnya berlangsung cepat, dirancang dan dieksekusi pada tahun 2022. Sejak tahun 2023 hingga sekarang air bersih itu sudah sampai ke Desa Tumbang Darap dan bisa dinikmati langsung dari rumah masing-masing warga.

"(Dari tahun) 2023 itu Alhamdulillah itu sudah mulai dan sampai sekarang sudah nyampai di rumah masing-masing," imbuhnya.




(fas/knv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads