Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Indonesia bisa menangani bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh tanpa bantuan pihak asing. Penanganan bencana saat ini berbeda dengan tsunami Aceh pada 2004.
"Ya, sebetulnya kami (Kemenhan) bagian daripada sistem yang penanggulangan bencana alam yang dipimpin oleh Presiden Prabowo kemarin. Kemudian beliau (Prabowo) sudah mengambil suatu evaluasi bahwa bencana ini adalah bencana yang bisa kita atasi oleh bangsa sendiri," ujar Sjafrie kepada wartawan usai membawakan kuliah umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, seperti dilansir detikSulsel, Selasa (9/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sjafrie menyampaikan negara masih memiliki sumber daya yang memadai dalam penanggulangan bencana. Dia menyebut peralatan angkut baik darat, laut, hingga udara masih cukup untuk saat ini.
Dia juga memastikan negara mempunyai logistik dan obat-obatan yang cukup dalam penanganan bencana di Sumatera. Termasuk tenaga medis dari kampus-kampus diperbantukan ke lokasi bencana.
Sumber daya ini, kata Sjafrie, dikolaborasikan untuk penanganan bencana. Dia menilai kemampuan penanganan bencana saat ini berbeda dengan tsunami Aceh 2004 silam.
"Ini kita kolaborasikan menjadi satu sistem penanggulangan bencana. Memang ini kita mampu lakukan secara kemampuan yang ada sama kita," bebernya.
"Ini adalah berbeda daripada saat dulu kita menghadapi tsunami, kita mengalami kesulitan karena kita tidak punya kemandirian. Sekarang kita mandiri untuk mengatasi banjir-longsor yang ada di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat," lanjutnya.
Baca selengkapnya di sini
Tonton juga video "Menkes RI Ungkap Kondisi Dokter dan Faskes Dampak Bencana Sumatera"
(idh/imk)










































