Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi mengungkapkan pihaknya telah meninjau langsung kondisi lapangan pasca bencana di Sumatera. Dia menyebut kebutuhan spesifik untuk anak dan perempuan yang menjadi korban saat ini mulai terpenuhi.
"Kami melihat juga bahwa kebutuhan spesifik anak-anak dan perempuan sudah mulai tercukupi walaupun belum semuanya," ujar Arifatul saat ditemui di kompleks Kepatihan Provinsi DI Yogyakarta, Senin (8/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, segala kebutuhan korban bencana Sumatra terus diupayakan untuk dipenuhi terutama untuk perempuan dan anak. Yaitu seperti pembalut dan makanan anak-anak.
"Kebutuhan reproduksi perempuan karena itu kan berbeda dengan laki-laki ya seperti pembalut, pakaian dalam, kemudian makanan untuk anak-anak kan berbeda dengan untuk orang dewasa. Ini juga sudah di apa disediakan oleh pemerintah dengan berbagai upaya yang maksimal," sebutnya.
Trauma healing kepada oara korban bencana Sumatra juga sudah diberikan oleh Kementerian PPPA. Sejumlah pihak turut dilibatkan dalam pemberian bantuan.
"Bukan hanya dari kementerian kami saja. Dari TNI, Polri, kemudian dinas-dinas terkait, dari Kemensos, dari KPPPA semua ikut melakukan yang terbaik ya, trauma healing untuk perempuan dan anak-anak dari hari pertama kita ke sana sudah sudah dilakukan," ujarnya.
BNPB telah memperbarui data korban tewas akibat bencana di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat. Hingga kini, ada 950 orang yang tewas akibat bencana di tiga provinsi itu.
Dilihat dari Dashboard Penanganan Bencana Darurat Banjir dan Longsor di Aceh, Sumut, Sumbar BNPB, Senin (8/12/2025), pukul 10.48 WIB, total korban luka akibat bencana di tiga provinsi itu mencapai 5 ribu orang.
Selain itu, ada 274 orang yang masih dinyatakan hilang. BNPB juga mencatat ada lebih dari 850 ribu orang yang menjadi pengungsi.
Total daerah terdampak berjumlah 52 kabupaten dan kota di Aceh, Sumut serta Sumbar. Selain itu, ada 156 ribu rumah rusak, 435 jembatan rusak, 1.200 fasilitas umum yang rusak hingga 534 sekolah yang rusak akibat bencana.
Jumlah korban diperkirakan akan berubah seiring proses evakuasi dan pembersihan area terdampak bencana dilakukan.
Simak Video 'Menteri LH Ingin Sampah Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Dimanfaatkan':











































