Perjuangan Aipda Denny Tempuh Akses Sulit demi Jaga Keamanan di Pelosok Kalteng

Perjuangan Aipda Denny Tempuh Akses Sulit demi Jaga Keamanan di Pelosok Kalteng

Farih Maulana Sidik - detikNews
Senin, 08 Des 2025 10:31 WIB
Perjuangan Aipda Denny Tempuh Akses Sulit demi Jaga Keamanan di Pelosok Kalteng
Aipda Denny Ariadi (Foto: dok. istimewa)
Jakarta -

Dedikasi Aipda Denny Ariadi sebagai Bhabinkamtibmas Polsek Katingan Hulu, Polres Katingan, Polda Kalimantan Tengah, tidak perlu diragukan lagi. Dia rela berjam-jam menerjang sungai untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di desa binaannya yang berada di pelosok Kalteng.

Karena dedikasinya itu, Aipda Denny diusulkan Polres Kantingan dalam Hoegeng Corner 2025. Sejak tahun 2021, Aipda Denny menjadi Bhabinkamtibmas di Desa Tumbang Kajamei, desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.

Denny menceritakan kondisi desa tempatnya bertugas itu sangat jauh dari ibu kota Kabupaten Katingan. Perjalanan ke Desa Tumbang Kajamei dari rumahnya di Kecamatan Katingan Hilir atau pusat Kabupaten Katingan itu bisa ditempuh sekitar 12 jam dengan moda transportasi darat dan sungai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang karena kondisi geografisnya juga karena jalanan, kalau jalan darat itu yang bikin waktu lama itu karena sering amblas karena jalannya masih tanah merah, belum diaspal," kata Aipda Denny kepada detikcom, Rabu (22/10/2025).

ADVERTISEMENT

Jauhnya jarak dari rumah ke tempatnya bertugas tak membuat Aipda Denny mengeluh. Dia rela meninggalkan rumah dan membawa keluarganya untuk menyewa tempat tinggal di Desa Tumbang Kajamei agar pelayanan kepada masyarakatnya tak terhambat.

Meski sudah tinggal di desa binaannya, ternyata masalah jarak dan akses untuk berkegiatan sebagai Bhabinkamtibmas masih menjadi tantangan tersendiri bagi Aipda Denny. Menurutnya, untuk menjangkau ke wilayah terjauh di desa binaannya itu bisa memakan waktu hingga 4 jam dengan menerjang sungai besar.

"Kalau di desa binaan, yang terjauh dari sini yang langsung berbatasan dengan Kalbar itu kurang lebih 3-4 jam perjalanan. Jadi sekali perjalanan ke desa terjauh, jarang lah PP, hampir tidak pernah karena jaraknya jauh, itu bisa 1-2 malam," ucapnya.

Bhabinkamtibmas Polsek Katingan Hulu, Polres Katingan, Polda Kalimantan Tengah, Aipda Denny AriadiBhabinkamtibmas Polsek Katingan Hulu, Polres Katingan, Polda Kalimantan Tengah, Aipda Denny Ariadi Foto: dok. istimewa

Untuk berpatroli ke wilayah terjauh di desa binaannya, Aipda Denny tidak pernah menggunakan jalur darat atau motor Bhabinkamtibas. Dia lebih memilih merogoh kocek pakai uang pribadi untuk menyewa perahu mesin milik warga. Alasannya karena jalan darat di desa binaannya sangat rusak.

"Kalau ada penyelesaian masalah, saya minta jemput. Kalau nggak saya berinisiatif charter (perahu) ke desa terjauh sampai perbatasan Kalbar itu (biayanya) Rp 500 ribu, kalau PP bisa Rp 700 ribu mereka minta, agak kurang lah," ujarnya.

Aipda Denny rutin berkeliling ke 11 desa binaannya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakatnya. Hal-hal yang ia sampaikan adalah seputar kamtibmas, bahaya narkoba, hingga peristiwa-peristiwa yang sedang marak terjadi.

Bhabinkamtibmas Polsek Katingan Hulu, Polres Katingan, Polda Kalimantan Tengah, Aipda Denny AriadiBhabinkamtibmas Polsek Katingan Hulu, Polres Katingan, Polda Kalimantan Tengah, Aipda Denny Ariadi Foto: dok. istimewa

Selama hampir 5 tahun menjadi Bhabinkamtibmas di Desa Tumbang Kajamei, Aipda Denny telah banyak menyelesaikan permasalahan masyarakatnya. Seperti masalah sengketa tanah hingga perkelahian antar warga.

"Kalau di sini kita masih tetep menerapkan asas kekeluargaan. Jadi semua kita selesaikan dengan cara kekeluargaan, jadi restorative justice lah, tidak sampai ke pengadilan selama masalah itu tidak berat," tegasnya.

Tak hanya itu, Aipda Denny juga menjadi penggagas sekaligus pelatih untuk kegiatan Paskibra di desa binaannya. Anak-anak sekolah hingga petugas Linmas dia latih baris berbaris agar setiap kegiatan HUT RI ada tim yang bertugas untuk upacara pengibaran bendera.

"Yang berubah terutama semenjak saya di sini, sebelumnya linmas tidak pernah latihan baris berbasis. Anak-anak juga tidak pernah mengikuti menjadi pasukan pengibar, semenjak ada saya mereka bisa ikut jadi pasukan pengibar," kata Denny.

"Kalau yang dulu itu di sekolah memang tidak pernah sosialisasi bahaya narkoba, bahaya kenakalan remaja. Karena dari Polsek Katingan Hulu itu sangat jauh, jadi hampir tidak pernah sebelum ada saya diadakan sosialisasi tersebut," tambahnya.

Bhabinkamtibmas Polsek Katingan Hulu, Polres Katingan, Polda Kalimantan Tengah, Aipda Denny AriadiBhabinkamtibmas Polsek Katingan Hulu, Polres Katingan, Polda Kalimantan Tengah, Aipda Denny Ariadi Foto: dok. istimewa

Atas perjuangannya itu, Aipda Denny mendapat penghargaan dari Kapolres Katingan hingga Camat setempat. Dia pun menyelipkan secercah harapan agar Desa Tumbang Kajamei bisa lepas dari keterisolasian wilayah. Dia ingin akses jalan darat dibangun dan sinyal telepon seluler masuk ke desa tersebut.

"Ya harapan kita kepada pemerintah, semoga keterisolasian Desa Tumbang Kajame sebagai ibu kota kecamatan yang paling ujung yang langsung berbatasan dengan Kalbar. Semoga akses jalan darat bisa cepat dibuka, sehingga kita di sini tidak terisolasi," imbuhnya.




(fas/knv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads