Ketua DPP PSI Bestari Barus menjawab Ketua DPP PKB Daniel Johan yang menyebut Sekjen PSI Raja Juli Antoni menjawab permintaan maaf Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin soal tobat nasuha dengan kesombongan. Bestari Barus meminta agar PKB berhenti memperuncing masalah.
"Saya kira tidak lagi penting untuk diperuncing terkait hal tersebut," kata Bestari Barus saat dihubungi, Minggu (7/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bestari menyebut wajar Cak Imin meminta maaf. Menurutnya, Cak Imin lebih mulia dengan meminta maaf lebih dulu.
"Saling bermaaf-maafan kan memang budaya baik bangsa kita. Bahkan barang siapa yang lebih dahulu meminta maaf adalah kemuliaan baginya," ucap dia.
Bestari menyebut Raja Juli juga tidak merespons dengan kesombongan. Menurutnya, keduanya justru memperlihatkan kebesaran jiwa.
"Saya kira tidak ada kesombongan dalam respons tersebut, justru saling memperlihatkan kebesaran jiwa sesama anggota kabinet Pak Presiden Prabowo," ujarnya.
Atas dasar itu lah, Bestari mengajak PKB untuk guyub dan bahu-membahu menolong rakyat. "Saya mengimbau, marilah kita guyub bahu-membahu dan utamakan menolong saudara-saudara kita yang kena musibah di tiga provinsi di Sumatera," imbuh dia.
Pernyataan PKB
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengatakan permintaan maaf Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), ke Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni soal pernyataan tobat nasuha sebagai bentuk kerendahan hati. Kendati demikian, Daniel Johan menyayangkan pernyataan Cak Imin dibalas dengan kesombongan Raja Juli.
"Saya tidak paham pastinya. Tapi, kalaupun benar, itu bentuk rendah hati Cak Imin. Tapi sayang, kerendahhatian Cak Imin dijawab dengan kesombongan Raja Juli," kata Daniel Johan kepada wartawan, Sabtu (6/12).
Daniel Johan mengatakan semestinya Raja Juli berterima kasih lantaran sudah diingatkan sebagai sahabat. Ia menyebut jabatan seseorang ada pertanggungjawabannya kepada Tuhan.
"Harusnya berterima kasih sudah diingatkan sebagai sahabat karena setiap amanat jabatan, selain bertanggung jawab ke Presiden, tapi juga kepada publik dan kepada Tuhan Yang Maha Esa," ujarnya.
Simak juga Video 'Zulhas Dukung Bahlil soal Usulan Koalisi Permanen':











































