Sekjen PKS Muhammad Kholid merespons usulan koalisi permanen yang diajukan Ketum Golkar Bahlil Lahadalia ke Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, kurang tepat mengajukan hal itu di tengah situasi bencana.
"Terkait gagasan koalisi permanen menuju Pemilu 2029, ini momen yang kurang tepat dibahas dalam situasi duka dan bencana," kata Kholid kepada wartawan, Sabtu (6/12/2025).
PKS, kata Kholid, belum sama sekali membahas usulan tersebut. Untuk saat ini, PKS fokus mengerjakan agenda kerakyatan. Termasuk penanganan bencana yang saat ini terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk saat ini, PKS menilai bahwa energi dan fokus kerja politik nasional sebaiknya diarahkan pada agenda-agenda kerakyatan, seperti penguatan ekonomi rakyat, optimalisasi pelayanan publik, dan totalitas penanganan bencana besar di Sumatera yang membutuhkan solidaritas dan kerja bersama semua elemen bangsa," ujarnya.
"Bagi PKS, kolaborasi tanggap darurat bencana lebih mendesak untuk menjadi agenda nasional bersama seluruh partai politik," lanjutnya.
Di sisi lain, Kholid menegaskan PKS tetap berkomitmen mendukung dan menyukseskan segala program pemerintahan Prabowo-Gibran. PKS konsisten berada di dalam koalisi.
"Kami menegaskan kembali komitmen untuk mendukung dan menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. PKS sudah berada di dalam barisan koalisi, dan insyaallah kami konsisten dengan keputusan tersebut demi kepentingan bangsa," ujarnya.
Usulan Bahlil terkait koalisi permanen itu disampaikannya ke Prabowo di acara puncak HUT ke-61 Partai Golkar, Istora Senayan, Jakarta. Bahlil mengatakan pemerintah butuh penguatan stabilitas.
"Partai Golkar berpandangan, Bapak Presiden, bahwa pemerintahan yang kuat dibutuhkan stabilitas. Lewat mimbar yang terhormat ini, izinkan kami memberikan saran, perlu dibuatkan koalisi permanen," kata Bahlil, Jumat (5/12/2025).
Diketahui, Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut hadir di puncak HUT Golkar ini. Kembali ke Bahlil, ia tak ingin partai-partai yang ada di koalisi saat ini keluar-masuk.
Menurutnya, koalisi yang mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran harus solid. "Jangan koalisi in-out, jangan koalisi di sana senang di sini senang, di mana-mana hatiku senang," tutur Bahlil.
Tonton juga video "Presiden PKS Bertemu AHY di Markas Demokrat, Bahas Apa?"
(eva/idh)










































