Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyebut penanganan bencana di Sumatera semakin baik. Sejumlah wilayah yang sempat terputus imbas bencana kini sudah mulai terhubung.
"Kondisi di lapangan kalau kami perhatikan, kami monitor terus dari beberapa bupati di Sumbar, di Sumatera Utara, dan di Aceh, kondisinya makin tertangani dengan baik," kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/11/2025).
"Memang hubungan antardesa ke antarkecamatan, antarkabupaten beberapa tempat terputus, tetapi hubungan yang terputus itu mulai ada connecting," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kenapa bencana Sumatera belum ditetapkan sebagai bencana nasional, Muzani menyebut pemerintah punya perhitungan. Untuk saat ini, kondisi penanganan bencana disebut semakin baik.
"Pemerintah dalam hal ini punya hitung-hitungan dan kalkulasi sendiri. Mungkin saya coba ditanya, tapi saya kira karena kondisinya juga sudah mulai terang, listrik, BBM, bantuan-bantuan juga sudah mulai, meskipun juga masih ada kekurangan-kekurangan," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui jumlah korban terdampak banjir bandang hingga tanah longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Data terbaru pagi ini, sebanyak 780 orang dilaporkan meninggal dunia.
Data terbaru dampak bencana di Sumatera itu dirilis di situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB), Kamis (4/12). Data masuk per pukul 06.25 WIB.
BNPB melaporkan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 780 di 3 provinsi. Sebanyak 564 orang masih dilaporkan hilang.
Berikut data terbarunya:
Korban meninggal 780 orang.
Korban hilang 564 orang.
Korban terluka 2.600 orang.
Simak juga Video Muzani: Penetapan Status Bencana Nasional di Sumatera Kewenangan Presiden











































