Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur menyampaikan tim gabungan terus berupaya membuka akses darurat ke sejumlah titik bencana banjir yang terisolasi. Akibat bencana banjir dan longsor, sebanyak 13 jembatan putus dan rusak.
"Tim gabungan terus bergerak melakukan asesmen dan membuka akses darurat di sejumlah titik di wilayah bencana banjir yang terisolir," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur Afifullah di Aceh Timur, dikutip Antara, Kamis (4/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Afifullah menerangkan pembukaan akses darurat demi memaksimalkan penyaluran bantuan ke masyarakat melalui jalur darat. Menurutnya, hingga saat ini masih ada wilayah bencana yang belum tertangani maksimal.
"Berdasarkan data sementara, ada 13 jembatan putus dan rusak yang tidak bisa dilalui. Tim di lapangan terus mendata karena beberapa wilayah sulit dijangkau. Fokus kami saat ini membuka akses untuk memperlancar distribusi bantuan kepada warga terdampak," kata Afifullah.
Dia mengatakan beberapa desa hanya bisa dijangkau menggunakan perahu atau berjalan kaki dengan melintasi rute alternatif di perbukitan atau menggunakan perahu nelayan. Jembatan putus dan rusak akibat banjir tersebut di antaranya tersebar di Kecamatan Nurussalam, Kecamatan Indra Makmur, Kecamatan Peudawa, Kecamatan Bireum Bayeun, Kecamatan Rantau Selamat, dan Kecamatan Simpang Jernih.
Afifullah mengatakan jembatan putus dan rusak menyebabkan akses transportasi darat ke sejumlah kecamatan lumpuh dan membuat ribuan warga terisolasi.
"BPBD juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait pembangunan jembatan darurat menggunakan material seadanya sambil menunggu intervensi lebih lanjut dari pemerintah," kata Afifullah.
Simak juga Video Prabowo Janji Perbaiki Jembatan Rusak di Aceh: Kita Punya Anggaran











































