Jejak Licin Dewi Astutik, Buron Sabu Rp 5 T yang Suka Pindah Negara

Jejak Licin Dewi Astutik, Buron Sabu Rp 5 T yang Suka Pindah Negara

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 03 Des 2025 08:53 WIB
Jejak Licin Dewi Astutik, Buron Sabu Rp 5 T yang Suka Pindah Negara
Foto Dewi Astutik: (Dok Istimewa)
Jakarta -

BNN mengungkap bagaimana licinnya gerak Dewi Astutik, buron kasus penyelundupan sabu Rp 5 triliun. Dewi disebut kerap berpindah-pindah negara dan mengubah penampilan demi menghindari kejaran aparat.

Dihimpun detikcom, Rabu (3/12/2025), Dewi Astutik ditetapkan sebagai DPO kasus narkoba sejak tahun 2024 lalu. Di pertengahan tahun 2025, Dewi Astutik kembali membuat geger karena mengendalikan penyelundupan 2 ton narkoba jenis sabu senilai Rp 5 triliun di perairan Karimun, Kepulauan Riau (Kepri).

Komjen Marthinus Hukom yang saat itu menjabat sebagai Kepala BNN, mengatakan Dewi Astutik mengendalikan penyelundupan ini. Peran Dewi Astutik dalam penyelundupan ini diketahui dari empat warga negara Indonesia (WNI) yang diamankan saat penyelundupan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dewi Astutik memiliki keterkaitan dengan puncak jaringan dari keempat orang ini, dan saya yakini ini adalah jaringan internasional di kawasan Asia Tenggara yang melibatkan jaringan Indonesia. Buktinya, empat orang ini tertangkap," kata Marthinus saat konferensi pers di Batam, Senin (26/5).

Sabu sebanyak 2 ton itu diangkut Kapal MT Sea Dragon Tarawa dikendalikan oleh seorang warga negara Thailand bernama Chancai. Pria tersebut merupakan buron kepolisian Thailand dan kini telah ditetapkan sebagai DPO internasional.

ADVERTISEMENT
Dewi Astutik, buron interpol asal Ponorogo.Dewi Astutik, buron interpol asal Ponorogo. Foto: tangkapan layar video viral)

Saat kasus ini terungkap, BNN mengendus keberadaan Dewi Astutik di Kamboja.

Hingga akhirnya, Dewi Astutik ini berhasil ditangkap BNN pada (1/12) di Sihanoukville, Kamboja. Dewi ditangkap BNN bersama Interpol dan BAIS di Kamboja.

Begitu ditangkap, Dewi Astutik langsung diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pada Selasa (2/12) malam, Dewi tiba di Indonesia dengan tangan terikat dan dikawal sejumlah petugas.

BNN Ungkap 'Licinnya' Dewi Astutik

Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto dalam jumpa persnya mengungkapkan bagaimana 'licinnya' pergerakan Dewi Astutik. BNN mengaku kesulitan menangkap Dewi, meski akhirnya mereka berhasil menangkap Dewi.

Suyudi mengatakan Dewi sering berpindah-pindah negara. Selain itu, alasan dia susah tertangkap karena Dewi menjadi bagian dari jaringan internasional. Dewi bahkan salah satu WNI yang mendominasi kawasan Golden Triangle atau jaringan narkoba, sama seperti Fredy Pratama yang juga merupakan buron sejak 2014.

"Tentunya kesulitannya karena yang bersangkutan ini satu, dia adalah bagian dari jaringan internasional yang selama ini pindah dari negara satu, ke negara lain," kata Suyudi dalam jumpa pers di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (2/12).

Suyudi mengatakan pihaknya menerima informasi keberadaan Dewi pada Senin, 17 November lalu. Mereka mengetahui keberadaan Dewi di wilayah Phnom Penh, kamboja.

"Pada saat yang bersangkutan berada di negara Kamboja, kita dengan kerja sama yang tadi saya sampaikan, bisa menemukan titik yang bersangkutan sehingga kita lakukan penangkapan dengan kolaboratif antara negara Indonesia dan pemerintah Kamboja," jelasnya.

Sering Ubah Penampilan

Sejalan dengan Kepala BNN, pergerakan Dewi Astutik ini juga pernah diungkap oleh tetangga Dewi di Sumber Agung, Balong, Ponorogo, Jawa Timur. Dewi Astutik disebut sering mengubah penampilannya.

"Awalnya rambutnya pendek, tapi sering berubah-ubah," kata Mbah Misiyem, kepada detikJatim, Jumat (30/5).

Mbah Misiyem menyebut Dewi pernah pamit untuk bekerja ke Kamboja seusai Lebaran 2023. Dewi beralasan bingung tinggal di rumah dan tidak memiliki pekerjaan tetap.

"Waktu itu pamitnya habis Lebaran, bilangnya mau kerja ke Kamboja. Saya sempat tanya, kok jauh sekali? Dia jawab di rumah nggak ada kerjaan. Saya juga tanya suaminya ditinggal gimana, dia bilang nggak apa-apa," imbuh Misiyem.

Buron di Korsel

Lebih lanjut, Dewi Astutik ternyata tidak hanya diburu di Indonesia. Di Korea Selatan, dia juga menjadi buronan.

"Dewi Astutik ini merupakan rekrutor dari jaringan perdagangan narkotika Asia-Afrika dan juga jadi DPO dari negara Korea Selatan," ujar Kepala BNN Komjen Suyudi.

Dewi Astutik merupakan aktor utama dalam penyelundupan 2 ton sabu. Komjen Suyudi menyebut dari penangkapan ini berhasil menyelamatkan 8 juta jiwa dari jeratan narkoba.

"Penangkapan 2 ton sabu berhasil menyelamatkan 8 juta jiwa dari ancaman bahaya narkotika," ucapnya.

Simak juga Video: Hal-hal yang Perlu Diketahui dari Buron Sabu Rp 5 T Dewi Astutik

Halaman 5 dari 4
(zap/yld)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads