Bencana alam yang terjadi di tiga provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) menghadiri berdampak luar biasa terhadap kehidupan masyarakat. Selain kerusakan bangunan, jatuhnya korban jiwa, dan hilangnya harta benda, nasib para korban musibah banjir diperparah dengan putusnya akses transportasi dan telekomunikasi selama pasca kejadian.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menegaskan pihaknya terus berupaya melakukan mitigasi dan pemetaan untuk memastikan kegiatan belajar-mengajar bagi para murid di daerah yang terdampak banjir dapat tetap dapat berjalan. Hal tersebut diungkapkan olehnya saat di Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
"Kami sudah melakukan mitigasi dan melakukan pemetaan, tidak hanya Aceh dan Sumatera Utara, tetapi juga di beberapa tempat di Jawa Timur, dan Jawa Tengah," jelas Abdul Mu'ti dalam keterangan tertulis, Senin (1/12/2025).
Dia menjelaskan sebagai langkah tanggap darurat, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sudah mendirikan tenda-tenda darurat di beberapa tempat yang terdampak.
"Serta mengalokasikan dana untuk tanggap darurat tahap pertama lebih dari Rp 4 miliar," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen Suharti menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan pendataan barang-barang yang dibutuhkan. Hal itu bertujuan agar bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran dan dibutuhkan oleh para korban.
"Kami menunggu info datanya, jika sudah, ada maka bisa kami proses pengirimannya. Kami juga terus berkoordinasi dengan Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)," kata Suharti.
Merujuk data Kemendikdasmen per Minggu (30/11), satuan pendidikan terdampak bencana di Provinsi Aceh berjumlah 310, Provinsi Sumut berjumlah 385, dan Provinsi Sumbar berjumlah 314 dengan total keseluruhan adalah 1.009.
Adapun rincian untuk Provinsi Aceh yaitu 57 PAUD, 91 SD, 55 SMP, 65 SMA, 34 SMK, 1 PKBM/SKB, dan 7 SLB. Lalu untuk Provinsi Sumut yaitu 76 PAUD, 199 SD, 92 SMP, 11 SMA, 6 SMK, dan 1 SLB. Sementara untuk Provinsi Sumbar yaitu 51 PAUD, 63 SD, 71 SMP, 20 SMA, 1 SMK, dan 8 SLB.
Persediaan bantuan Kemendikdasmen dalam situasi darurat pemulihan. Pertama, tenda ruang kelas darurat yang terdiri atas 126 unit Tenda Ruang Kelas Darurat. Kedua, Paket Perlengkapan Belajar Siswa (School Kit) yang meliputi 10.200 paket school kit.
Ketiga adalah uang/pendanaan berupa Bantuan Peningkatan Mutu Pembelajaran senilai @ Rp 25 juta/voucher, bantuan keuangan, dan Bantuan Operasional SPAB 20 Paket. Keempat adalah dukungan psikososial yaitu 2 paket bantuan senilai @Rp 50 juta/paket untuk mendukung layanan dukungan psikososial bagi warga sekolah di daerah terdampak.
"Kelima adalah buku teks dan nonteks dengan rincian 20.000 eksemplar buku teks, 15.000 eksemplar buku non teks, dan 50.000 eksemplar buku teks dan nonteks akan dilakukan pengadaan. Keenam adalah program revitalisasi tahun 2026 yang diprioritaskan untuk daerah terdampak bencana," tuturnya.
Selain itu, Kemendikdasmen juga sedang mendata kebutuhan tenda darurat dan school kit, pembuatan grup Whatsapp per provinsi dan melibatkan mitra, menyiapkan dukungan psikososial paket uang untuk satuan pendidikan yang membutuhkan, rencana penggalangan bantuan donasi uang dari personal melalui QRIS yang sedang diproses dan pembuatan rekening bantuan maupun donasi yang dikumpulkan di masing-masing Unit Pelaksana Teknis (UPT).
Di sisi lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan upaya distribusi logistik dan peralatan melalui jalur darat, laut dan udara menuju ke beberapa wilayah di Provinsi Aceh. Adapun upaya penanganan ini dilakukan dari beberapa titik yang terbagi dua yakni melalui Banda Aceh dan Medan.
Rencananya, pengiriman yang jalur daratnya terputus akan dilakukan melalui laut. Pengiriman jalur laut dengan menggunakan kapal express bahari untuk wilayah Lhokseumawe, Langsa, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang pada Sabtu (29/11).
Sedangkan untuk wilayah yang belum bisa diakses darat dan laut, BNPB akan menggunakan moda transportasi udara dengan mengerahkan pesawat caravan dan helikopter. Saat ini sudah terdapat helikopter milik TNI AU, TNI AL, dan TNI AD serta dua helikopter BNPB.
Untuk jalur darat sudah diberangkatkan Jumat (28/11) dengan tujuan Pidie Jaya, Pidie, Bireuen, Aceh Besar dan Aceh Barat. Pada tahap awal ini, masing-masing lokasi tersebut dikirimkan bantuan berupa sembako 200 paket, makanan siap saji 200 pouch, hygiene kit 100 Paket, kasur lipat 200 pcs, alat kebersihan 100 paket, selimut 100 buah dan matras 100 buah.
Selain itu, di beberapa daerah juga dikirim perlengkapan seperti starlink, genset, dan perahu LCR. Hingga saat ini, proses distribusi bantuan logistik dan peralatan masih terus dilakukan dengan berbagai cara mulai dari jalur darat, laut dan udara.
Simak juga Video Kabasarnas: 447 Orang Tewas Akibat Bencana Sumatera, 33.620 Jiwa Terdampak
(anl/ega)