Kapolri Jenderal Listyo Sigit memimpin rapat koordinasi (rakor) bersama Forkopimda terkait penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Jenderal Sigit memastikan penanganan bergerak cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran.
Rakor digelar di Pos Pendukung Nasional, Tapanuli Utara, Sumut. Rapat yang turut dihadiri Kepala Basarnas Sumut dan Kepala BPBD Sumut serta jajaran Kapolda baik secara langsung maupun virtual. Dalam pertemuan tersebut, Jenderal Sigit menegaskan bahwa seluruh pihak harus turun tangan membantu penanganan bencana.
"Dalam situasi seperti ini tidak ada yang boleh berjalan sendiri. Semua unsur harus bergerak cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa keputusan strategis pun diambil, di antaranya mobilisasi logistik via udara dan darat, penyiapan posko penyelamatan dan pelayanan darurat, serta pendirian dapur lapangan dan layanan medis. Selain itu, sistem rayonisasi kembali diaktifkan untuk memastikan kesiapan personel di seluruh wilayah.
"Kita pastikan respons cepat. Warga tidak boleh menunggu terlalu lama untuk mendapatkan bantuan," ujar Jenderal Sigit.
Jenderal Sigit meminta Polda jajaran diperintahkan mendirikan posko gabungan di tiap kabupaten terdampak. Serta memastikan jalur komunikasi aktif dan mendata wilayah yang masih terisolir.
Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto melaporkan terdapat 503 kejadian bencana yang tercatat sejak 24 November, dengan titik terisolir terbanyak berada di Kabupaten Tapanuli Tengah. Pihaknya sudah mengerahkan helikopter dan truk untuk distribusi logistik.
"Kami sudah mengerahkan helikopter dan truk logistik untuk menjangkau 70 titik terisolir," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa 19 Polres telah mendirikan dapur lapangan, sementara 25 SPPG dialihkan untuk mendukung penyediaan kebutuhan dasar masyarakat.
Jenderal Sigit berharap koordinasi antara Polri, TNI, BPBD, dan Pemerintah Daerah terus dijalin, termasuk pelaksanaan airdrop logistik ke wilayah sulit dijangkau serta pemulihan fasilitas komunikasi, listrik, dan kebutuhan dasar lainnya.
"Prioritas kita adalah memastikan tidak ada warga yang luput dari jangkauan bantuan," ujarnya.
Dengan sinergitas lintas sektor ini, diharapkan bantuan dapat lebih cepat sampai ke masyarakat terdampak, korban dapat tertangani secara baik, dan proses pemulihan dapat dimulai secepat mungkin. Masyarakat juga diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana susulan dan mengikuti arahan resmi dari instansi berwenang.
Tonton juga video "Menko PMK Pratikno: Sangat Berat Menghadapi Siklon Tropis Senyar"
(eva/yld)










































