Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menobatkan Jakarta sebagai kota atau kawasan metropolitan terpadat di dunia dengan 42 juta penduduk. Label kota terpadat versi PBB itu bikin Wagub DKI Jakarta Rano Karno terkaget-kaget.
Pemprov DKI telah memberikan penjelasan terkait Jakarta Kota terpadat dengan 42 juta penduduk. Pemprov DKI menilai ada perbedaan metode penghitungan jumlah penduduk Jakarta.
Perbedaan Data PBB dan Pemprov
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik Chico Hakim menjelaskan jumlah 42 juta penduduk Jakarta menurut definisi Degree of Urbanization. Chico menyampaikan, jika menggunakan definisi berbasis negara (country-specific), proyeksi penduduk Jakarta tercatat sebanyak 12 juta pada 2025 dan masuk peringkat ke-30 kota terpadat di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada tahun 2025, menurut definisi Degree of Urbanization, Jakarta (Indonesia) adalah kota terpadat di dunia dengan 42 juta penduduk," ujar Chico dalam keterangannya, Kamis (27/11/2025).
Chico juga menyampaikan angka yang dilaporkan PBB itu merupakan data aktivitas harian, bukan penduduk resmi berdasarkan NIK. Chico menyebut data PBB berasal dari laporan global WUP dan merupakan prediksi pergerakan urbanisasi, bukan berdasarkan data kependudukan.
Hal ini berkaitan dengan mobilitas jutaan orang yang setiap harinya beraktivitas di Jakarta. Mereka berasal dari delapan wilayah penyangga seperti Bogor, Depok, dan Bekasi, yang datang untuk bekerja, sekolah, berbisnis, hingga mengurus layanan publik.
"Mobilitas inilah yang membuat Jakarta terasa jauh lebih padat daripada jumlah penduduk resminya," jelas Chico.
Ia juga menyampaikan bahwa data Dukcapil menghitung penduduk berdasarkan NIK yang teregistrasi beralamat di Jakarta, data resmi negara, yang tercatat 11.010.514 jiwa berdasarkan data kependudukan bersih semester I tahun 2025.
Wagub Rano Bilang 'Wow'
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno pun menanggapi laporan PBB yang menempatkan Jakarta sebagai kota terpadat di dunia. Rano mengaku terkejut.
"Ya emang itu jujur kita juga agak confuse ya. Mungkin Jakarta dihitung menjadi bagian dari kota aglomerasi. Karena dihitung ini kan Depok, Bekasi, kemudian Bogor. Tiba-tiba populasi Jakarta sampai 41 juta kan? Wow, kita juga terkejut," kata Rano di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (30/11/2025).
Rano kemudian menerangkan data resmi BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan populasi Jakarta hanya sekitar 11 juta jiwa. Walaupun demikian, ia mengakui bahwa kepadatan yang terjadi menunjukkan Jakarta telah menjadi ujung tombak dari pembangunan kependudukan di wilayah Jabodetabek.
Saat ditanya bagaimana strategi Pemprov DKI merespons kepadatan yang berdampak pada kemacetan dan beban layanan publik, Rano menilai perlunya kolaborasi antardaerah penyangga. Perlu ada kolaborasi di antara daerah penyangga untuk mengatasi hal tersebut.
"Ya tentu ini harus kesadaran dari semua teman-teman di daerah, enggak mungkin Jakarta bisa sendiri," imbuhnya.
Simak juga Video 'Rano Soal Jakarta Kota Terpadat di Dunia Versi PBB: Wow Kita Terkejut!':
(wia/idn)










































