Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN Peradi) bakal mengirimkan bantuan bagi warga terdampak banjir di Sibolga, Sumatera Utara (Sumut). DPN Peradi tengah mencari akses jalan.
"Besok kami akan Rakernas, kami juga sedang berpikir sekarang, bagaimana berpikir tentang memberikan bantuan kepada Sibolga ya," kata Ketum DPN Peradi Otto Hasibuan kepada wartawan di Peradi Tower, Jakarta Timur, Jumat (28/11/2025).
Otto menjelaskan Peradi juga telah memberikan bantuan kepada korban bencana alam sebelum-sebelumnya yang terjadi di Indonesia. Otto menyebut hal ini sebagai komitmen dari seluruh advokat yang tergabung dalam Peradi.
"Karena dulu kami tidak pernah lupa, Banjir di Padang kami turun, Banjir di Cianjur kami turun, Gempa di Palu kami turun. Sibolga dan sekitarnya, Sumatera Utara, kami juga yang turun ya, itu komitmen sosial kami," terang Otto.
Otto mengatakan pihaknya selalu menekankan agar anggota Peradi dapat menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membantu sesama.
"Jadi kami juga tidak hanya mikirin soal hukum-hukum aja. Kita tidak mau seperti kritikan orang selalu bicara 'argo-argo' terus, Pak Eddy Hiariej tadi bilang kan ya, saya bilang sama teman-teman, 'oke hitung argo terus, tapi argonya setelah dapat bagi-bagi juga, Ada orang di sana mengalami bencana bagi-bagi', besar kecil harus ada partisipasi," tuturnya.
Data Terkini Korban Bencana di Aceh-Sumut-Sumbar
BNPB memberikan perkembangan data korban bencana alam yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Tercatat total ada 174 orang meninggal dunia dan 79 orang masih hilang.
Kepala BNPB Letjen Suharyanto menyebut korban tewas di Aceh sebanyak 116 orang. Lalu, masih ada 42 orang yang hilang.
"Per hari ini, sore ini, kami mendata untuk seluruh Provinsi Sumatera Utara korban meninggal ada 116 jiwa kemudian 42 jiwa masih dalam pencarian," ujar Suharyanto dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di kanal YouTube BNPB Indonesia, Jumat (28/11).
Kemudian, di Sumbar tercatat ada 23 orang yang meninggal. Kemudian, tercatat 12 orang yang masih hilang.
"Untuk korban jiwa di seluruh Sumatera Barat itu 23 meninggal dunia, 12 hilang dan 4 jiwa luka," ujarnya.
Suharyanto menyebut wilayah terparah di Sumbar yakni Padang Pariaman, Tanah Datar, Solok dan Kota Padang. Total ada 3.900 KK yang terdampak.
Kemudian, di Sumut total ada 35 korban meninggal. Kemudian masih ada 25 orang yang hilang.
"Ada 35 jiwa yang meninggal dunia, 25 hilang dan delapan luka-luka," ujar Kepala BNPB Letjen Suharyanto dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di kanal YouTube BNPB Indonesia, Jumat (28/11/2025).
Lebih lanjut, Suharyanto mengatakan jumlah tersebut merupakan data sementara hingga sore tadi. Dia mengatakan data bisa bertambah seiring proses pencarian yang terus dilakukan.
Simak juga Video: 4 Pesawat Bantuan Makanan hingga Obat Diterbangkan ke Aceh, Sumut dan Sumbar
(whn/whn)