Hujan meteor Orionid kembali menjadi salah satu fenomena astronomi yang dinantikan pada akhir November. Informasi mengenai waktu puncak dan cara terbaik untuk mengamatinya penting untuk disimak agar tidak terlewat.
Berikut penjelasan mengenai puncak hujan meteor Orionid pada tanggal 28 November 2025, lengkap dengan tips untuk mengamatinya.
Waktu Puncak Hujan Meteor Orionid
Menurut laman astronomi In The Sky, hujan meteor Orionid akan mencapai fase maksimum pada malam tanggal 28 November 2025. Fenomena ini diperkirakan berada pada titik puncak saat rasi Orion berada cukup tinggi di langit sehingga meteor lebih mudah terlihat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fase maksimum terjadi ketika aktivitas meteor mencapai tingkat tertinggi dalam satu malam pengamatan. Pada momentum ini, pengamat berpeluang melihat lebih banyak meteor yang melintas dengan kecepatan tinggi. Kondisi langit cerah menjadi faktor pendukung agar jumlah meteor yang tampak lebih optimal.
Asal Usul dan Ciri Hujan Meteor Orionid
Hujan meteor Orionid berasal dari sisa debu komet Halley yang tertinggal di jalur orbitnya. Ketika Bumi melintasi alur partikel tersebut, gesekan dengan atmosfer menghasilkan kilatan cahaya yang tampak seperti meteor. Peristiwa ini terjadi setiap tahun dan memiliki pola yang cukup konsisten.
Fenomena Orionid dikenal memiliki meteor yang cepat dan terang. Dalam informasi yang dijelaskan pada sumber tersebut, meteor Orionid sering memperlihatkan jejak cahaya yang memanjang beberapa detik. Sumber radian peristiwa ini berasal dari area di dekat bintang Betelgeuse di rasi Orion yang muncul di langit bagian timur saat malam menjelang dini hari.
Tips Mengamati Hujan Meteor Orionid
Agar pengalaman mengamati lebih optimal, berikut beberapa tips yang dapat diikuti saat puncak hujan meteor.
- Pilih lokasi yang gelap
Upayakan mencari lokasi jauh dari polusi cahaya. Area yang minim cahaya buatan membuat meteor lebih mudah terlihat. - Mulai amati sejak tengah malam
Rasi Orion baru mencapai posisi cukup tinggi setelah tengah malam. Pada waktu ini, jumlah meteor yang tampak cenderung meningkat. - Biarkan mata beradaptasi dengan gelap
Adaptasi mata terhadap kegelapan biasanya membutuhkan waktu sekitar 20 hingga 30 menit. Kondisi ini membantu pengamat melihat meteor yang lebih redup sekalipun. - Tidak perlu alat bantu khusus
Hujan meteor diamati dengan mata telanjang karena meteor melintas cepat di area langit yang luas. Menggunakan teleskop justru membatasi bidang pandang. - Periksa prakiraan cuaca
Cuaca cerah menjadi faktor penting keberhasilan pengamatan. Awan tebal dapat menutup pandangan ke langit sehingga meteor sulit terlihat.
Lihat juga Video: Hujan Meteor Orionid, Waktu Terbaiknya 22 Oktober 2023











































