Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan UMKM memberikan kontribusi terhadap 61,9% Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional serta menyerap 97% dari total tenaga kerja.
Namun, potensi UMKM belum sepenuhnya merata. Tantangan terbesar masih terasa di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Bukan karena kurangnya ide atau produk, melainkan keterbatasan akses infrastruktur digital yang membuat pelaku usaha sulit memasarkan produk, bertransaksi online, atau menjangkau konsumen di luar daerahnya.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sendiri menaruh perhatian besar pada persoalan ini. Sebab, pemerataan konektivitas digital menjadi langkah penting untuk mengurangi kesenjangan ekonomi-terutama di daerah terpencil.
Salah satu upaya terbaru yang sedang dijajaki Komdigi adalah kerja sama teknologi satelit orbit rendah (LEO) milik Amazon pada Maret 2025 lalu. Kerja sama ini bertujuan untuk memperluas akses internet di wilayah 3T agar masyarakat bisa menikmati peluang ekonomi digital yang sama.
Menkomdigi Meutya Hafid menambahkan kehadiran teknologi ini dapat mendukung pengembangan ekosistem digital nasional, termasuk memberdayakan UMKM) serta meningkatkan layanan e-government, e-health, dan e-education.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap warga negara, terlepas dari lokasi mereka, memiliki akses yang sama terhadap teknologi digital. Dengan dukungan investasi dan inovasi dari sektor swasta, kita dapat mempercepat transformasi digital dan menciptakan peluang yang lebih besar bagi masyarakat," tegas Meutya, dikutip dari laman Komdigi, Kamis (27/11/2025).
Komdigi akan terus memfasilitasi proses perizinan dan diskusi yang diperlukan guna memastikan kelancaran proyek ini. Dengan sinergi kuat antara pemerintah dan sektor swasta, jutaan masyarakat di wilayah 3T diharapkan segera menikmati akses internet yang lebih baik, membuka peluang ekonomi digital, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan.
Meski demikian, pemerataan konektivitas digital, pemerintah tak hanya berjalan sendirian melainkan juga melibatkan peran strategis para tokoh dan lembaga. Kolaborasi antara tokoh dan lembaga ini tidak hanya menghadirkan akses internet, tetapi juga memastikan masyarakat di daerah terpencil dapat menggunakannya untuk pendidikan, usaha, dan layanan publik.
Melihat hal ini, detikcom menghadirkan ajang penghargaan 'Apresiasi Konektivitas Digital' sebagai bentuk apresiasi kepada insan, meliputi individu, kelompok, dan lembaga yang menjadi penggerak dalam menghadirkan akses digital di seluruh pelosok negeri. Ajang ini juga akan menyoroti berbagai kisah inspiratif tentang dedikasi dan inovasi dalam membuka akses teknologi hingga pelosok negeri.
Daftarkan Tokoh Individu, Kelompok, dan Lembaga Konektivitas Digital
Melalui ajang ini, detikcom juga membuka kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi mendaftarkan para tokoh individu, kelompok, dan lembaga yang berperan besar dalam memperkuat konektivitas dan transformasi digital di seluruh pelosok negeri. Anda dapat mengusulkan nama individu, komunitas atau lembaga yang dinilai berkontribusi nyata dalam membuka akses teknologi dan informasi, terutama di wilayah 3T.
Adapun para tokoh ini dapat diajukan melalui detik.com/apresiasikonektivitasdigital. Caranya, cukup isi form dengan data diri dan kategori nominasi yang sesuai untuk mendukung proses seleksi penerima penghargaan Apresiasi Konektivitas Digital. Berikut ketentuan lengkapnya:
1. Satu pengusul hanya berhak mengusulkan satu nominator.
2. Periode submission berlangsung mulai tanggal 15 November 2025 - 15 Januari 2026.
3. Penjelasan harus disertai dengan bukti-bukti pendukung seperti foto, video, dan dokumen lainnya.
Melalui ajang ini, detikcom ingin memberikan panggung bagi para pejuang digital di seluruh pelosok negeri yang telah membantu menghadirkan konektivitas sebagai jembatan menuju kesejahteraan.
Hadirnya ajang ini juga diharapkan bisa mendorong lebih banyak kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam menghadirkan akses digital yang merata di seluruh Indonesia. Dengan konektivitas yang semakin merata, masyarakat di daerah 3T pun memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan bersaing di era digital.
Lihat juga Video: Kemendag dan Apple Academy Bahas Kerja Sama Dorong UMKM Go Global
(hnu/ega)