Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menjelaskan upaya penanganan bencana alam di sejumlah wilayah di Sumatera Utara (Sumut). BNPB bakal mengevakuasi korban lewat udara hingga memodifikasi cuaca.
"Saya juga akan berangkat besok pagi, saya akan menggeser satu pesawat helikopter airbus yang cukup besar untuk membantu evakuasi menjaga transportasi dan mengirimkan satu pesawat fixed-wings jenis caravan untuk melaksanakan operasi modifikasi cuaca," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto dalam keterangan tertulis, Rabu (26/11/2025)
BNPB akan mengerahkan dua pesawat untuk penanganan darurat di Sumatera Utara, yakni helikopter jenis airbus untuk melakukan evakuasi dan pesawat jenis caravan guna melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC). Penanganan itu merupakan perintah langsung Presiden Prabowo Subianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sendiri tadi diperintah langsung oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto melalui Sekretaris Kabinet, dan ini perkembangan yang terjadi di lapangan akan kita laporkan secara kontinyu, artinya Bapak Presiden selalu memonitor terkait dengan keselamatan masyarakat yang itu menjadi hal yang penting," ujarnya.
Suharyanto mengatakan BNPB telah mengerahkan tim untuk melakukan koordinasi dan menyusun langkah penanganan darurat bersama BPBD, TNI-Polri, dan pemerintah daerah setempat. Dia mengatakan ada sejumlah kabupaten-kota yang terdampak banjir bandang hingga longsor di Sumut.
BNPB juga membawa sejumlah bantuan untuk masyarakat terdampak. Petugas segera membuka akses yang terputus akibat tanah longsor di sejumlah titik yang menghubungkan antara Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
"Tentunya pertama adalah membuka akses, karena banyak titik-titik di jalan antara Sibolga ke Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan terputus termasuk ke Tarutung ini yang akan dibuka dalam waktu satu hingga dua hari ini," jelas Suharyanto.
Dilansir detikSumut, Rabu (26/11) Polda Sumatera Utara menyebut korban jiwa dalam bencana alam di Sumut menjadi 24 orang. Bencana banjir hingga longsor itu tersebar di 11 kabupaten dan kota.
"Totalnya ada 72 orang, 24 orang meninggal dunia, luka ringan 37 orang, luka berat 6 orang, dan dalam pencarian 5 Orang," kata kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintuka.
(wnv/haf)










































