Gus Ipul Angkat Bicara soal Pemberhentian Penasihat PBNU Holland Taylor

Gus Ipul Angkat Bicara soal Pemberhentian Penasihat PBNU Holland Taylor

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Senin, 24 Nov 2025 20:30 WIB
Jakarta -

Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), angkat bicara soal pemberhentian Charles Holland Taylor sebagai penasihat khusus Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf untuk urusan internasional. Gus Ipul membenarkan hal itu.

"Ya itu salah satunya. Nanti yang akan memberikan penjelasan lebih detail adalah jajaran syuriah. Tetapi semuanya bisa mengikuti dengan baik," ujar Gus Ipul kepada wartawan, Senin (24/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia kembali mengingatkan seluruh PWNU dan PCNU agar tetap berada dalam koridor organisasi serta tidak mengambil sikap maupun membuat interpretasi yang berlebihan. Gus Ipul menegaskan bahwa kewenangan penuh untuk menjelaskan dan mengambil keputusan berada di tangan jajaran Syuriah PBNU yang dipimpin Rais Aam bersama dua Wakil Rais Aam.

"Prinsipnya, saya minta khususnya kepada PW dan PC untuk benar-benar bersabar, tetap berada dalam frekuensinya, dan mengikuti informasi yang resmi. Yang memiliki otoritas itu adalah jajaran Syuriah PBNU," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Lalu, Menteri Sosial itu juga menambahkan bahwa dirinya tidak berada pada posisi untuk menjelaskan secara detail substansi persoalan. Namun, ia memastikan bahwa dalam waktu dekat akan ada penjelasan resmi dari pihak berwenang.

"Saya juga tidak bisa komentar terlalu banyak. Intinya nanti akan dikemukakan dan dijawab dengan baik. Publik tidak perlu terbawa oleh informasi yang tidak sesuai dasar pengambilan keputusan. Ditunggu saja, mungkin dalam 1-2 hari ada penjelasan lagi," ujarnya.

Gus Ipul meminta seluruh warga dan pengurus Nahdlatul Ulama di semua tingkatan untuk tetap tenang dan bersabar menyikapi dinamika internal yang belakangan mencuat ke publik. Ia menegaskan bahwa persoalan yang muncul merupakan urusan internal organisasi dan akan diselesaikan melalui mekanisme keulamaan/

"Oh iya, sekali lagi saya sampaikan bahwa itu adalah masalah internal yang akan diselesaikan dengan cara-cara ulama. Kita harapkan semua ikut bersabar, tidak terjebak spekulasi. Tunggu pengumuman resmi," ujarnya.

"Karena namanya Nahdlatul Ulama, maka yang memimpin adalah para ulama. Para ulama akan mengambil keputusan sesuai nilai-nilai agama dan ketentuan yang ada," lanjutnya.

Sebelumnya, Rais Aam PBNU KH Miftachul Ahyar mencabut mandat Charles Holland Taylor sebagai penasihat khusus Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf untuk urusan internasional. Rais Aam menilai Holland diduga terafiliasi dengan jejaring yang berpotensi mencederai posisi politik luar negeri PBNU.

Dilihat detikcom, Minggu (23/11/2025), pencabutan Holland dari penasihat khusus tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor: 4780/PB.23/A.II.10.71/99/11/2025 tentang Pencabutan Tanda Tangan dalam Surat Keputusan Penetapan Penasihat Khusus Ketua Umum PBNU untuk Urusan Internasional. Keputusan itu ditandatangani KH Miftachul Ahyar tertanggal 22 November 2025.

"Menindaklanjuti hasil keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU pada 20 November 2025 di Jakarta, serta berdasarkan ketentuan dalam Bab XVIII Pasal 57, 58, 61, 64, 67 Anggaran Rumah Tangga NU, kami selaku Rais Aam PBNU menyatakan mencabut tanda tangan dalam Surat Keputusan PBNU Nomor 3137/PB.01/A.II.01.71/99/12/2024 tentang Penetapan Penasihat Khusus Ketua Umum PBNU untuk Urusan Internasional," tulis surat tersebut.

Terpisah, Ketua PBNU Umarsyah membenarkan perihal surat edaran itu. Dia menyebut Rais Aam resmi mencabut Holland Taylor dari penasihat khusus.

"Iya benar, surat dari Rais Aam itu mencabut mandat bagi Holland Taylor," ujar Umarsyah.

(azh/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads