Turis China yang Tewas di Bali Dipastikan Tak Keracunan, Ini Dugaan Sementara

Turis China yang Tewas di Bali Dipastikan Tak Keracunan, Ini Dugaan Sementara

Fabiola Dianira, Sui Suadnyana - detikNews
Senin, 24 Nov 2025 18:39 WIB
Turis China ditemukan tewas diduga akibat keracunan di Clandestino Hostel, Jalan Kayu Tulang, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Selasa (2/9/2025). (Dok. Polres Badung)
Turis China ditemukan tewas diduga akibat keracunan di Clandestino Hostel, Jalan Kayu Tulang, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Selasa (2/9/2025). (Dok. Polres Badung)
Badung -

Polres Badung telah melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap turis China, Deqinzuoga, yang tewas di Clandestino Hotel, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali. Polisi memastikan korban tidak keracunan.

"Setelah dilakukan pemeriksaan laboratoris kriminalistik bahwa bahasa racun itu sudah tidak terdeteksi dalam pemeriksaan laboratoris kriminalistik. Jadi, racun, pestisida, arsen, sianida maupun metanol, dan alkohol tidak terdeteksi. Sehingga, bahasa yang berkembang, racun itu sudah terpatahkan secara scientific investigation," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Badung, AKP Azarul Ahmad, di kantornya, dilansir detikBali, Senin (24/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter Instalasi Forensik dan Pemulasaraan Jenazah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Denpasar, Kunthi Yulianti, menjelaskan telah mengambil sampel dari beberapa organ korban, termasuk darah, urine, cairan lambung, hati, paru-paru, dan ginjal, untuk diperiksa di Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali. Hasilnya, tidak ditemukan senyawa beracun.

"Tidak ditemukan adanya pestisida pada seluruh sediaan. Juga pada seluruh sediaan tidak ditemukan atau tidak terdeteksi adanya narkoba. Untuk metanol dan etanol juga tidak ditemukan pada seluruh sediaan," ujar Kunthi.

ADVERTISEMENT

Walhasil, dokter belum mengetahui penyebab kematian turis China itu. Meski penyebab kematian belum dapat dipastikan, hasil pemeriksaan makroskopis menunjukkan adanya iritasi pada saluran pencernaan yang menyebabkan diare, kekurangan cairan, dan ketidakseimbangan elektrolit, yang bisa berperan dalam kematian korban.

"Maka saya menyimpulkan bahwa secara pasti sebab kematian ini memang masih abu-abu begitu ya. Tetapi, secara pemeriksaan makroskopis saya dari autopsi bahwa sebab kematian karena iritasi saluran pencernaan yang menimbulkan diare dan mengakibatkan kekurangan cairan dan elektrolit tidak dapat disingkirkan," jelas Kunthi.

Baca selengkapnya di sini

Simak juga Video: Pengaruh Konflik China-Jepang ke Pariwisata Indonesia

(idh/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads