Kemensos Minta Program Kampung Berdaya di Jateng Diperluas Secara Masif

Kemensos Minta Program Kampung Berdaya di Jateng Diperluas Secara Masif

Shalli Irda - detikNews
Minggu, 23 Nov 2025 19:22 WIB
Wamensos Agus Jabo Priyono
Foto: Kemensos
Jakarta -

Kementerian Sosial RI mengapresiasi Dinas Sosial Jawa Tengah atas pelaksanaan Pilot Project Kampung Berdaya di 9 desa sebagai model pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan. Wamensos Agus Jabo menegaskan pentingnya perluasan program secara masif agar target penghapusan kemiskinan ekstrem dapat tercapai.

"Kampung Berdaya ini sifatnya komprehensif. Harus ada unsur pendukung yang stabil, konsep desa binaannya juga harus jelas," kata Agus Jabo saat menerima audiensi dalam keterangannya, Minggu (23/11/2025).

Dinsos Jateng memaparkan progres yang menitikberatkan pada peningkatan kemandirian ekonomi lewat sektor pertanian, peternakan, akses kesehatan, dan pendampingan sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program percontohan ini dijalankan untuk menguji kelayakan model pemberdayaan masyarakat sekaligus menjadi acuan penanganan kemiskinan di 452 desa Jawa Tengah.

ADVERTISEMENT

Agus Jabo menyampaikan pada umumnya masyarakat memiliki semangat tinggi untuk diberdayakan. Namun, ia menilai dukungan yang ada belum maksimal sehingga perlu langkah yang lebih kuat ke depan.

"Program pemberdayaan yang dilakukan Kemensos ruang lingkupnya masih kecil," ujarnya.

Ia kemudian menjelaskan mandat Presiden Prabowo kepada Kemensos adalah penghapusan kemiskinan ekstrem, sehingga upaya pemberdayaan harus dilakukan secara masif dan tidak bisa lagi bertahap kecil.

Lebih lanjut, ia menjelaskan dua jalur penanganan: pendamping ditargetkan menggraduasi sepuluh KPM dengan total minimal 350.000 KPM pada 2026, serta pembangunan Kampung Berdaya Kemensos yang dimulai di Jawa Tengah melalui sembilan desa percontohan.

Upaya ini tidak bisa berhenti pada 10 atau 20 titik saja, sebab target penghapusan kemiskinan ekstrem di Jawa harus benar-benar tercapai. Ia menekankan sembilan desa awal hanyalah embrio dari cakupan yang akan diperluas.

Selain itu, Agus Jabo menjelaskan Kemensos menghadirkan program pemberdayaan baru bernama Posyandu Reborn. Konsep ini mengintegrasikan pemberdayaan masyarakat, pusat kesejahteraan sosial, dan layanan kesehatan dalam satu wadah terpadu.

Ia menilai program tersebut mengubah konsep pemberdayaan Kemensos selama ini, dengan rencana pelaksanaan yang lebih masif dan cepat. Ia juga menambahkan Posyandu Reborn nantinya akan menggunakan nomenklatur baru, yakni Posyandu Pemberdayaan.

Kemensos kini menyiapkan pengembangan ratusan titik Kampung Berdaya di berbagai daerah Indonesia agar program peningkatan kesejahteraan tidak sekadar simbolik, melainkan memberi dampak nyata yang luas.

Konsep desa binaan yang terintegrasi antara Kemensos dan pemerintah provinsi juga harus dirancang secara utuh sebelum resmi diluncurkan.

Ia menyampaikan arahan Menteri Sosial bahwa siapa pun yang bersedia bekerja akan diberikan lapangan pekerjaan, dengan rencana kerja sama bersama pihak swasta untuk mendukung hal tersebut.

"Siapa yang mau bekerja akan kita beri lapangan pekerjaan. Kita akan kerja sama dengan pihak swasta terkait," pungkasnya.

Menutup audiensi, Agus Jabo menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran Dinsos Jateng dan pendamping lapangan yang telah menjalankan proses pemberdayaan di tingkat desa.

Menanggapi arahan itu, Plt. Sekretaris Dinsos Jawa Tengah Endah Dwi Setiyorini menyatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti seluruh poin yang menjadi perhatian.




(anl/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads