Hujan Meteor Alpha Monoceroids 21 November Jam Berapa? Cek Infonya

Hujan Meteor Alpha Monoceroids 21 November Jam Berapa? Cek Infonya

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Kamis, 20 Nov 2025 16:27 WIB
First place in the 2021 IAU OAE Astrophotography Contest, category Meteor showers: Geminid Meteor Shower from China, by Dai Jianfeng, China. A meteor shower occurs when the Earth in its orbit around the Sun, passes through a debris trail left previously by a comet on its approach around the Sun. As the Earth enters this debris (small sand grain sized), they enter the atmosphere at high speeds and on parallel trajectories, burning completely leaving beautiful tracks (streaks) in the sky. These streaks can appear and disappear in the blink of an eye, or last much longer. On rare occasions the debris originates from asteroids, as in the case of the Geminid meteor shower, shown in this image, picturing many streaks of debris captured in the sky of China in 2017. Due to relative motions and perspective, the shower appears to come from one single point, known as the radiant point, beautifully pictured in this image. This is similar to driving in a car on a rainy day without any wind, looking out the front window it seems that the rain is coming directly towards the window, when in fact the rain is falling vertically downwards. Link:  See image in Zenodo
Ilustrasi hujan meteor (Foto: Dai Jianfeng/IAU OAE/Jeff Dai/Wikimedia Commons/CC BY 4.0)
Jakarta -

Hujan Meteor Alpha Monoceroids kembali menarik perhatian. Fenomena langit ini diprediksi mencapai puncaknya pada November 2025. Bagi para penggemar astronomi, catat tanggal dan waktu terbaik untuk menyaksikan pertunjukannya.

Meskipun kerap terjadi setiap tahun, Alpha Monoceroids berpotensi memamerkan "badai" meteor yang intens dalam kondisi tertentu. Kapan waktu paling optimal untuk melihat hujan meteor ini dan dari mana asalnya? Simak informasi berikut.

Puncak Hujan Meteor Alpha Monoceroids

Hujan Meteor Alpha Monoceroids diketahui aktif mulai tanggal 15 hingga 25 November setiap tahunnya. Namun, berdasarkan informasi yang dikutip dari situs astronomi In The Sky, puncaknya akan terjadi pada Jumat, 21 November 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puncak hujan meteor ini diprediksi akan berlangsung pada pukul 07.40 Universal Time (UTC). Jika dikonversi ke Waktu Indonesia Barat (WIB), puncak kejadian ini akan jatuh sekitar pukul 14.40 WIB (pukul 2 siang lebih 40 menit).

Sayangnya, waktu puncak di sore hari WIB membuat pengamatan dari Indonesia menjadi kurang ideal. Meski puncaknya terjadi di siang hari, pengamat tetap bisa menyaksikannya di malam hari selama periode hujan meteor ini berlangsung.

ADVERTISEMENT

Meteor akan terlihat paling terang saat ratusan, bahkan ribuan, meteor per jam memancar dari titik radiannya. Titik radian adalah area di langit tempat meteor-meteor tampak berasal, dalam kasus ini, adalah konstelasi Monoceros (Unicorn).

Asal dan Ciri Meteor Alpha Monoceroids

Hujan Meteor Alpha Monoceroids berasal dari sisa-sisa komet yang tidak diketahui namanya, atau sering disebut sebagai komet induk (parent body). Serpihan debu dan puing-puing dari komet inilah yang kemudian memasuki atmosfer Bumi, terbakar, dan menciptakan garis cahaya yang indah.

Alpha Monoceroids memiliki ciri khas kecepatan masuk yang tinggi, diperkirakan mencapai 65 kilometer per detik. Kecepatan yang luar biasa ini membuat meteornya terlihat sangat cepat dan terang. Pada kondisi normal, intensitas hujan meteor ini tergolong rendah, yakni sekitar 3 meteor per jam (ZHR).

Namun, Alpha Monoceroids dikenal karena semburan atau outburst yang tidak terduga. Beberapa kejadian sebelumnya, seperti pada tahun 1935, 1985, dan 1995, menunjukkan lonjakan intensitas yang sangat besar, terkadang mencapai ratusan bahkan ribuan meteor per jam dalam waktu singkat. Lonjakan ini terjadi ketika Bumi melintasi jalur debu yang sangat padat dari komet induk.

Tips Mengamati Fenomena Hujan Meteor

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan bagi yang ingin mengamati fenomena langit ini, yaitu:

  • Pilih Lokasi Gelap
    Untuk melihat hujan meteor, hal terpenting adalah berada di lokasi yang sangat gelap, jauh dari polusi cahaya kota.
  • Arahkan Pandangan ke Timur
    Titik radian Alpha Monoceroids berada di konstelasi Monoceros, yang akan terbit di timur setelah tengah malam. Fokuskan pandangan ke area langit timur atau tenggara.
  • Tidak Perlu Alat Khusus
    Mengamati hujan meteor tidak memerlukan teleskop atau binokular. Mata telanjang adalah alat terbaik karena memberikan bidang pandang yang luas.
  • Bersabar dan Beradaptasi
    Dibutuhkan waktu setidaknya 20 menit bagi mata untuk beradaptasi penuh dengan kegelapan. Bersabar dan nikmati proses pengamatannya.
  • Perhatikan Fase Bulan
    Kecerahan bulan dapat menjadi penghalang. Untungnya, pada tanggal 21 November, fase bulan akan kurang dari setengah atau sekitar cresent, sehingga cahayanya tidak akan terlalu mengganggu pengamatan.

Demikian informasi seputar puncak Hujan Meteor Alpha Monoceroids 21 November 2025. Jangan lupa catat tanggal dan persiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk mendapatkan pengalaman menyaksikan hujan meteor dengan maksimal!

Simak juga Video Apakah Meteor Jatuh Bisa Dideteksi? Ini Kata BRIN

(wia/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads