Pengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Provinsi Gorontalo Tahun 2025, dilaporkan telah mengalami peningkatan dengan mencapai 1.363 kasus. Angka tersebut meningkat 106 kasus dibanding pada Desember 2024.
Dilansir Antara, Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie mengungkap dari jumlah total tersebut sebanyak 412 kasus ditemukan pada kelompok remaja usia 15-24 tahun.
"Risiko tertinggi berasal dari hubungan seksual sesama jenis yang tercatat di angka 591 kasus," kata Idah saat memberikan sambutan pada kegiatan Validasi Data Penemuan Kasus dan Pengobatan HIV/AIDS serta Penelusuran ODIV Hilang Semester II Tingkat Provinsi Gorontalo di Kota Gorontalo, Kamis (20/11/2025).
Karena itu, ia menekankan pentingnya penanganan dan pencegahan HIV/AIDS di kalangan remaja. Idah menilai penularan penyakit ini memerlukan kontribusi semua pihak, terutama orang tua dan lingkungan sekitar.
Penyimpangan seksual, seks bebas, hingga pelecehan seksual yang bahkan melibatkan anak-anak di bawah umur, menjadi penyumbang terbesar kasus HIV.
"Tolong ini jadi atensi semua pihak khususnya keluarga dan lingkungan sekitar," kata Idah.
Pada tataran fasilitas kesehatan baik klinik, puskesmas hingga rumah sakit, Wagub Idah menekankan validasi data yang diikuti langkah penanganan berkelanjutan.
Instansi terkait seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dan Dinas Kesehatan dapat meningkatkan layanan dan penguatan edukasi kepada masyarakat, khususnya anak dan remaja.
"Sering kali ada kasus yang tidak terlaporkan sehingga jumlah sebenarnya sulit terdeteksi. Validasi data sangat penting agar kita mengetahui seberapa luas penyebarannya dan dapat segera melakukan pengobatan," katanya.
Idah berharap masalah HIV/AIDS dapat menjadi perhatian semua pihak.
Seks sesama jenis harus dicegah dari lingkup keluarga. Jika ada anak yang berperilaku menyimpang, harus ditegur dan dicegah sedini mungkin.
Lihat juga Video: Siapa 'Sister Hong' yang Tularkan Virus HIV ke Ribuan Pria di China
(idh/imk)