Patroli Dialogis Presisi menjadi salah satu poin penting dalam rangka akselerasi transformasi Polri. Kegiatan ini bertujuan memaksimalkan penerapan tugas pokok dan fungsi melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat, sesuai dengan penekanan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada jajaran Polri.
"Patroli Dialogis Presisi tak sekadar kegiatan polisi berkeliling area rawan, namun diharapkan menjadi wujud nyata anggota kepolisian hadir di tengah masyarakat, sehingga tidak ada sekat antara masyarakat dengan polisi dalam mewujudkan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat)," ujar Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Rabu (19/11/2025).
Patroli Dialogis Presisi mengedepankan interaksi ringan nan hangat antara polisi dengan masyarakat. Polisi yang melakukan patroli wajib menerapkan komunikasi dua arah dengan warga yang ditemui di ruang publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komunikasi dua arah yang dimaksud adalah polisi menyerap aspirasi, masukan dan saran dari masyarakat; yang ditindaklanjuti dengan edukasi, solusi bahkan evaluasi oleh kepolisian," jelas mantan Kadiv Humas Polri ini.
Dalam upaya mengoptimalkan community policing, Patroli dialogis diharapkan dapat menjangkau seluruh komunitas guna menciptakan kesadaran untuk menjaga kamtibmas. Menjabarkan pendekatan community policing, Patroli Dialogis Presisi dilakukan dengan park, walk, talk (PWT).
Park adalah tim patroli memarkirkan kendaraan di titik ramai sebagai simbol kehadiran di tengah masyarakat. Lalu walk berjalan kaki menyusuri area terkait dalam rangka observasi situasi keamanan dan ketertiban masyarakat, dan diharapkan masyarakat merasa tak ada jarak untuk berinteraksi dengan polisi. Terakhir talk adalah aktif menyapa warga.
Komjen Dedi sebelumnya mengatakan Polri terus berbenah dan memperbaiki pelayanan untuk publik. Dedi mengatakan personel Polri hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mengatasi masalah atau sebagai problem solver.
Hal itu disampaikan oleh Dedi dalam rapat bersama Komisi III DPR di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/11/2025). Dedi awalnya mengatakan banyak masukan dari publik untuk perbaikan layanan Polri.
"Masih banyak masyarakat komplain terkait dengan masalah pelayanan publik. Etalase publik kayak kami, etalase pelayanan publik kami itu ada di SPKT," kata Komjen Dedi.
Dia mengatakan perbaikan pelayanan publik menjadi bagian penting dalam transformasi Polri. Dedi mengatakan pihaknya telah menyiapkan road map perbaikan kualitas pelayanan publik di tingkat polsek, polda, hingga Mabes Polri.
"Kemudian, akselerasi transformasi di bidang kualitas birokrasi dan pelayanan publik, ini juga bagian terpenting harus kami lakukan reformasi yang juga kehadiran polisi di tengah-tengah masyarakat, di mana polisi sebagai problem solver adalah patroli dialogis presisi," ujarnya.











































