Solusi Iklim Global, Indonesia Luncurkan Peta Jalan Karbon Biru di Forum COP30

Laporan dari Brasil

Solusi Iklim Global, Indonesia Luncurkan Peta Jalan Karbon Biru di Forum COP30

Gusti Ramadhan - detikNews
Selasa, 18 Nov 2025 02:56 WIB
Indonesia meluncurkan Peta Jalan dan Panduan Aksi Ekosistem Karbon Biru di KTT COP30 Brasil. (Gusti Ramadhan/detikcom)
Foto: Indonesia meluncurkan Peta Jalan dan Panduan Aksi Ekosistem Karbon Biru di KTT COP30 Brasil. (Gusti Ramadhan/detikcom)
Belem -

Indonesia meluncurkan Peta Jalan dan Panduan Aksi Ekosistem Karbon Biru di KTT COP30 Brasil. Diharapkan, ekosistem laut dan pesisir bisa menjadi solusi iklim global.

"Hari ini kita merayakan peluncuran Peta Jalan dan Panduan Aksi Ekosistem Karbon Biru Indonesia, sebuah upaya bersama lintas kementerian dan mitra yang menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk menjadikan ekosistem laut dan pesisir sebagai bagian dari solusi iklim global," kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiqusai peluncuran di Belem, Brasil, Senin (17/11).

Karbon biru ini diluncurkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Menurut Hanif, peluncuran ini menegaskan bahwa penyelarasan darat dan laut ini menjadi tulang punggung strategi iklim Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peluncuran dokumen ini menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam menghubungkan aksi darat dan laut. Melalui penguatan ilmu pengetahuan, kebijakan strategis, dan kerja sama internasional, Indonesia ingin memastikan bahwa kontribusi karbon biru dapat terintegrasi secara utuh dalam sistem nilai ekonomi karbon dan pasar karbon nasional," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Integrasi karbon biru dalam SNDC (Second Nationally Determined Contribution) yang telah dilaporkan kepada Sekretariat Konvensi Perubahan Iklim, menjadi penanda langkah maju Indonesia dalam menempatkan mangrove, padang lamun, dan rawa asin pasang surut sebagai bagian strategis dari upaya pengurangan emisi dan peningkatan ketahanan iklim. Penyelarasan ini sekaligus memperkuat kerangka Nilai Ekonomi Karbon (NEK) sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 110 Tahun 2025.

Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan bahwa peta jalan karbon biru tidak hanya relevan bagi sektor kelautan, tetapi menjadi komponen penting arsitektur iklim nasional.

"Ekosistem karbon biru adalah aset iklim yang sangat berharga bagi Indonesia. Peta jalan ini bukan hanya panduan kebijakan, tetapi kerangka aksi yang menghubungkan sains, kebijakan, dan pendanaan untuk memastikan kualitas dan integritas ekosistem karbon biru dalam sistem nilai ekonomi karbon nasional," ujar Menteri Sakti.

"Perjuangan global menghadapi perubahan iklim membutuhkan kepemimpinan, kebijakan yang konsisten, dan solidaritas nyata. Dari hutan dan laut Indonesia, kami menawarkan solusi iklim untuk masa depan yang lebih berkelanjutan," tutupnya.

(wnv/wnv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads