Operasi Zebra 2025 Resmi Dimulai, Korlantas Perkuat Edukasi-Perlindungan Pengguna Jalan

Operasi Zebra 2025 Resmi Dimulai, Korlantas Perkuat Edukasi-Perlindungan Pengguna Jalan

Herianto Batubara - detikNews
Senin, 17 Nov 2025 12:23 WIB
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho meminta jajarannya terus memperkuat komitmen mengubah wajah polantas jadi modern dan dekat dengan masyarakat. (dok Istimewa)
Foto: Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho (dok Istimewa)
Jakarta -

Korlantas Polri memulai Operasi Zebra 2025 yang berlangsung serentak di seluruh Indonesia pada 17 hingga 30 November 2025. Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho mengatakan, kegiatan ini menjadi simbol kesiapan personel dalam menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas menjelang masa libur akhir tahun.

Seluruh jajaran di wilayah telah diarahkan untuk melaksanakan operasi dengan pendekatan yang jelas, terukur dan konsisten.

Operasi Zebra 2025 menempatkan edukasi sebagai pilar utama di lapangan. Penjelasan mengenai aturan berlalu lintas disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga masyarakat merasa terbantu. Personel Polantas diarahkan menjaga sikap yang mencerminkan pelayanan serta kepedulian terhadap keselamatan pengguna jalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irjen Agus menjelaskan, perencanaan Operasi Zebra 2025 menggunakan hasil analisis dan evaluasi nasional selama tiga bulan terakhir. Data tersebut menggambarkan dinamika lalu lintas yang memerlukan perhatian khusus dan intervensi terfokus. Seluruh temuan dipadukan dalam penentuan sasaran dan cara bertindak agar setiap kegiatan operasi memiliki dampak langsung terhadap keselamatan masyarakat.

ADVERTISEMENT

Dalam tiga bulan terakhir, jumlah pelanggaran lalu lintas mencapai sekitar 800 ribu perkara. Sebagian besar kasus melibatkan pengendara sepeda motor dengan proporsi sekitar 78 persen. Kelompok usia 15 sampai dengan 24 tahun menjadi kelompok pelanggar terbesar dengan kecenderungan yang tetap pada pelanggaran helm, kecepatan dan perilaku berkendara yang berisiko.

Kecelakaan lalu lintas tercatat lebih dari 40 ribu kejadian. Dari jumlah tersebut, lebih dari 5.300 korban dinyatakan meninggal dunia. Sebagian besar kecelakaan terjadi di jalan non tol, terutama pada ruas yang minim pengawasan dan memiliki tingkat aktivitas kendaraan yang tinggi.

Jam rawan kecelakaan berada pada pukul 06.00 sampai dengan 09.00 serta 18.00 sampai dengan 22.00. Tipe kecelakaan yang paling dominan adalah tabrakan depan dan tabrak samping. Pola ini muncul akibat kurangnya jaga jarak dan perubahan jalur yang tidak terkontrol.

Fokus pada Penurunan Fatalitas

Irjen Agus memberikan penekanan yang kuat mengenai keselamatan sebagai tujuan utama operasi. Setiap tindakan personel diarahkan pada upaya penyelamatan warga negara yang beraktivitas di jalan. Instruksi ini menjadi pedoman bagi seluruh jajaran untuk menjaga konsistensi cara bertindak.

"Setiap kegiatan operasi diarahkan pada peningkatan keselamatan masyarakat. Penurunan fatalitas kecelakaan menjadi indikator penting bagi seluruh jajaran. Ruang jalan yang tertib akan mendorong situasi yang lebih aman bagi setiap pengguna," tegas Irjen Agus dalam keterangannya, Senin (17/11/2025).

Penegasan Kakorlantas mencerminkan arahan strategis agar Operasi Zebra 2025 tidak berhenti pada aspek administratif semata. Seluruh jajaran diharapkan memahami bahwa langkah teknis harus membawa dampak yang lebih luas bagi perlindungan masyarakat. Penekanan ini juga selaras dengan upaya nasional dalam memperkuat budaya keselamatan di ruang publik.

(hri/fas)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads