Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menggelar rapat tertutup dengan lintas Kementerian. Rapat tersebut membahas pendidikan dan pelatihan vokasi.
Rapat digelar di Lantai 14, Gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025). Rapat dipimpin langsung oleh Pratikno dan dihadiri jajaran Kementerian seperti Wamen P2MI Christina Aryani.
Pratikno menjelaskan rapat lintas Kementerian ini digelar untuk menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto pada rapat kabinet 4-5 November 2025 lalu. Ia menyebut salah satu arahan Prabowo yakni merevitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.
"Jadi Pak Presiden memerintahkan salah satunya adalah perihal revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi. Jadi perintahnya Pak Presiden revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi ini bukan hanya untuk kebutuhan pasar kerja di dalam negeri, tetapi juga kebutuhan pasar pekerja di luar negeri," kata Pratikno usai rapat lintas Kementerian.
Pratikno mengatakan saat ini banyak negara-negara yang mengalami krisis society. Di sisi lain, ia mengatakan Indonesia tengah mengalami bonus demografi.
"Nah ini penting untuk dikembangkan dalam rangka mengisi pasar kerja di luar negeri dan juga secara khusus meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita. Oleh karena itu, atas perintah Bapak Presiden tersebut, kami pada hari ini menyelenggarakan rapat tingkat Menteri," ucap dia.
Pratikno lantas bicara soal Perpres nomor 68 tahun 2022 yang diterbitkan berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan vokasi. Ia menyebut saat ini jajarannya sebetulnya sudah melakukan banyak hal terkait perpres tersebut, termasuk pembentukan tim koordinasi vokasi daerah.
"Tapi menindaklanjuti arahan Bapak Presiden dan juga terjadi perubahan dalam nomenklatur kabinet kami akan melakukan perapihan kelembagaan, tetapi yang lebih penting dari itu adalah kami segera bertindak, kami segera bertindak dalam rangka untuk meningkatkan kesesuaian antara supply side dan demmand side, supply sidenya adalah pendidikan dan pelatihan vokasi demmand sidenya adalah pasar kerja," jelasnya.
"Jadi peningkatan job matching ini menjadi agenda utama kami. Semua KL punya inisiatif berbagai macam makanya kami bersepakat bahwa kita harus memperluat koordinasi Dan membentuk Smart Integrated Dashboard atau Marketplace," sambung dia.
Pratikno juga menyebut pihaknya membahas terkait dinamika pasar kerja. Ia pun berencana untuk memperbaiki kurikulum dan menyesuaikan dengan permintaan pasar kerja.
"Jadi misalnya banyak sekali kebutuhan peningkatan bahasa, misalnya untuk pengiriman ke luar negeri Kemudian sertifikasi dan lain-lain. Jadi kita sudah sepakat untuk meningkatkan kurikulum juga harus dibenahi sesuai dengan pasar kerja," imbuhnya.
Sementara itu, Wamen P2MI Christina Aryani menyebut pihaknya juga akan langsung bergerak setelah mendapat arahan dari Menko PMK Pratikno. Salah satu yang akan dilakukan yakni meningkatkan SMK-SMK dan sekolah vokasi yang ada.
"Dengan arahan Pak Meko tadi Kami merasa sangat terbantu Karena langsung SMK-SMK sekolah vokasi yang ada akan ditingkatkan kompetensinya tentu kami akan bisa segera menyalurkan, setelah itu kami akan membantu dengan mempersiapkan kompetensi apa yang dibutuhkan, kurikulum seperti apa yang ideal, bahasa apa yang perlu, nah data ini bisa langsung dipraktikkan di lapangan ke SMK-SMK Yang menjadi calon kompetensi supply," ujar Christina.
Simak juga Video: Komisi X DPR Respons Kasus 2 Guru di Luwu Utara, Soroti Gaji Honorer
(maa/eva)