Rakornas DTSEN, Seskab-Mensos Ingatkan Pentingnya Akurasi Data

Rakornas DTSEN, Seskab-Mensos Ingatkan Pentingnya Akurasi Data

Dea Duta Aulia - detikNews
Kamis, 13 Nov 2025 18:22 WIB
Kementerian Sosial bersama Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar Rapat Koordinasi Nasional Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) di Hall Kasablanka, Jakarta, Kamis (13/11/2025).
Foto: Kemensos
Jakarta -

Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar Rapat Koordinasi Nasional Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) di Hall Kasablanka, Jakarta, hari ini. Rapat ini bertujuan memperkuat sinergi dalam pengelolaan data sebagai dasar kebijakan perlindungan dan pemberdayaan sosial yang tepat sasaran.

Hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Kabinet Merah Putih Letkol Teddy Indra Wijaya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, dan Wakil Kepala BPS Sonny Harry Budiutomo Harmadi. Rakornas turut diikuti seluruh Kepala Dinas Sosial serta Kepala BPS Provinsi dan kabupaten/kota dari seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Teddy Indra Wijaya menyampaikan salam hangat dari Presiden Prabowo Subianto kepada seluruh peserta Rakornas. Menurutnya, kerja keras selama ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan agar program pemerintah dapat berjalan dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salam Bapak Presiden kepada seluruh BPS daerah dan Kepala Dinas Sosial di seluruh Tanah Air. Terima kasih atas kerja keras dan budi baik bapak ibu semua, sehingga kebijakan pemerintah dapat terlaksana dengan baik," ujar Teddy dalam keterangan tertulis, Kamis (13/11/2025).

Dia menegaskan bahwa data kini menjadi inti seluruh kebijakan nasional. Untuk pertama kalinya, seluruh data sosial ekonomi dikumpulkan secara terpadu di BPS dan dijadikan acuan bersama bagi kementerian serta pemerintah daerah.

ADVERTISEMENT

"Percuma kalau ada kebijakan tapi tidak ada data. Sekarang, di masa pemerintahan Bapak Prabowo, seluruh data dikumpulkan di BPS menjadi referensi bersama bagi pemerintah pusat dan daerah," ungkapnya.

Sementara itu, Gus Ipul menyampaikan apresiasi atas sinergi BPS dan seluruh pemerintah daerah dalam membangun sistem data nasional yang akurat terintegrasi.

"Sekarang bahagia dan bersyukur, kehadiran bapak dan ibu semua benar-benar mempertajam pertemuan hari ini. Kita menjadi lebih tahu secara detail dan siap menindaklanjuti secara konkret di masa depan," kata Gus Ipul.

Gus Ipul menekankan bahwa Kemensos, BPS, dan pemda harus berada dalam satu barisan dalam mengeksekusi Asta Cita Presiden, khususnya percepatan penurunan kemiskinan.

"Kami ini pembantu-pembantu Presiden yang bertugas mengeksekusi Asta Cita di bidang masing-masing. Maka mari kita baris dalam langkah yang sama agar harapan Presiden, penurunan kemiskinan, bisa tercapai," ungkapnya.

Dia menjelaskan dalam rapat tersebut ada sejumlah point kesimpulan. Berikut adalah delapan kesimpulan utama hasil Rakornas sebagai panduan kerja bersama.

1. Data bukan sekadar angka, tetapi wajah manusia. Data menggambarkan kehidupan dan martabat, bukan sekadar statistik.

2. Kolaborasi Kemensos dan BPS adalah kunci. Ketika metodologi bertemu integritas, dan teknologi bertemu nurani, data menjadi cahaya penuntun kebijakan.

3. Pemutakhiran data adalah cermin kehidupan yang selalu bergerak. Karena masyarakat berubah setiap hari, pembaruan data menjadi napas kebijakan yang berkelanjutan.

4. BPS dan Dinas Sosial adalah penjaga kejujuran di setiap wilayah. Mereka memastikan suara yang lemah tetap terdengar dan yang tak terlihat tetap tercatat oleh negara.

5. DTSN adalah fondasi pembangunan yang manusiawi. Data yang bersih memungkinkan intervensi yang tepat dari perlindungan sementara menuju pemberdayaan yang memerdekakan.

6. Teknologi hanyalah jembatan, hati manusia menentukan arah. Sistem digital memperkuat kerja, namun nilai kemanusiaan menjaga agar kebijakan tidak kehilangan nurani.

7. Pembangunan adalah orkestrasi banyak tangan. DTSEN kuat bila kementerian, daerah, akademisi, dan masyarakat bergerak dalam harmoni menghadirkan keadilan yang hidup.

8. Tujuan akhir tidak ada satu pun warga rentan berjalan sendirian. Data yang jernih adalah kompas, cinta kepada rakyat adalah tujuan di sanalah DTSN menemukan maknanya hadir sampai yang paling pinggir dan menyentuh paling rentan.

Sementara itu, Amalia Adininggar Widyasanti menegaskan pentingnya akurasi sebagai pijakan utama kebijakan pemerintah.

"Di balik kebijakan yang tepat, pasti ada data yang akurat. Mari membangun bangsa yang hebat dengan data yang akurat," ungkapnya.

Amalia menjelaskan bahwa integrasi DTSEN menjadi momentum bersejarah dalam tata kelola data nasional karena untuk pertama kalinya seluruh data sosial ekonomi dihimpun secara terpadu oleh BPS.

"DTSEN bukan hanya sekumpulan angka, tetapi potret kehidupan masyarakat Indonesia yang harus dijaga akurasinya," tuturnya.

Dia juga menegaskan bahwa kolaborasi BPS Kemensos merupakan pelaksanaan nyata Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang Integrasi Data Sosial Ekonomi Nasional.

"Dengan data yang terintegrasi, setiap intervensi kebijakan pemerintah akan semakin konvergen, efektif, dan tepat sasaran," tutupnya.

Lihat juga Video: Cak Imin Ingin Sempurnakan DTSEN untuk Tanggulangi Kemiskinan

(akd/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads