Gubernur Jakarta Pramono Anung menyebut siswa pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta melakukan aksinya bukan karena bullying, melainkan pengaruh dari tontonan di media sosial. Ia menyebut hal itu didapat dari kesaksian para siswa SMAN 72.
"Teman-teman atau anak-anak kita yang dari SMA 72 semuanya menyampaikan bahwa tidak ada bullying," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Kamis (13/11/2025).
Pramono menilai siswa pelaku ledakan kurang mendapat pendampingan dari orang sekitar, ditambah orang tuanya yang berpisah. Pelaku kini tinggal bersama ayahnya.
"Pelakunya ini keluarganya antara bapak-ibunya terpisah. Selama ini dia hidup dengan ayahnya yang bekerja sebagai chef dan sibuk," ujarnya.
Pramono telah meminta Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk menangani kasus ini secara menyeluruh, termasuk memberikan pendampingan psikologis kepada ABH dan siswa lainnya.
"Saya sudah minta kepada Ibu Kepala Dinas segera ditangani. Anak-anak kita tidak semudah itu bisa terinspirasi dari hal-hal berbahaya di media sosial," imbuhnya.
Lihat juga Video: Tangis Siswa SMAN 72 Jakarta di Depan Pramono Saat Bahas Ledakan
(bel/eva)