Seorang warga di Sukajadi, Cibaliung, Pandeglang, Banten, bernama Jahim harus ditandu saat hendak berobat karena jalan yang rusak parah. Pemkab Pandeglang berjanji memprioritaskan perbaikan jalan tersebut.
"Yang ditandu jadi prioritas. Tahun sekarang dari provinsi Rp 44 miliar pembangunan jalan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pandeglang, Asep Rahmat, Rabu (12/11/2025).
Dia mengatakan pihaknya akan mengusulkan perbaikan jalan itu kepada Pemprov Banten. Dia mengatakan APBD Pandeglang dalam kondisi kurang baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau APBD lagi kurang baik-baik saja," katanya.
Asep mengatakan pendapatan asli daerah (PAD) hanya mencapai Rp 350 miliar. Menurut dia, angka itu berdampak pada pembenahan infrastruktur.
"Jadi kembali lagi fiskal kita harus mandiri, sekarang fiskal kita di angka 11 sampai 12%, PAD masih rendah ini yang harus ditingkatkan, sehingga belanja bisa maksimal," katanya.
Asep menyatakan jalan yang masuk kategori rusak di Pandeglang sekitar 250 kilometer. Pemkab Pandeglang mengandalkan bantuan Pemprov Banten dan pemerintah pusat.
"Jalan kewenangan kabupaten dikerjakan oleh provinsi maupun Kementerian PU, tapi persyaratannya harus punya DED (Detail Engineering Design) seperti yang sudah dilakukan Jalan Cadasari-Kadu Ela, terus kemudian Kadomas-Banjar, dengan modal DED Rp 100 juta kita dapat Cadasari-Kadu Ela (dari provinsi) Rp 8 miliar," kata Asep.
Sebelumnya, Jahim harus ditandu saat hendak mendapatkan akses kesehatan. Hal itu terjadi lantaran kondisi jalan rusak parah.
"Ditandu karena jalannya berlumpur," kata keluarga Jahim, bernama Asma, saat dimintai konfirmasi, Kamis (6/11).
Asma mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (5/11) kemarin. Asma mengatakan pasien ditandu menggunakan bambu dan sarung dengan menempuh jarak 2 kilometer menuju klinik di Cibaliung. Ini bukan kali pertama ada warga Pandeglang yang harus ditandu untuk berobat karena jalan rusak.
Terbaru, sekelompok pelajar di Desa Pasir Gadung, Patia, Pandeglang, harus melintasi jalan berlumpur setiap hendak ke sekolah. Dalam video viral yang dilihat detikcom, Selasa (11/11), terlihat sejumlah pelajar mengenakan seragam Pramuka melintasi jalan berlumpur.
Apwan Munandar, yang juga guru honorer di SDN Turus 5, mengatakan sekelompok siswa yang viral itu merupakan muridnya. Dia mengatakan siswa itu hendak pergi sekolah.
"Itu akses utama warga dan anak sekolah melintas karena tidak alternatif lain, mau ke mana lagi," katanya.
Lihat juga Video 'Jalan Rusak, Pasutri Lansia Ditandu 7 Km ke Puskesmas di Mamasa':











































