Presiden PKS Al Muzammil Yusuf menghormati keputusan pemerintah yang memberikan gelar pahlawan nasional kepada 10 tokoh. Dia menilai setiap tokoh yang dipilih memiliki kontribusi besar bagi bangsa dan negara.
"Kami tentu menghormati program pemerintah untuk menilai kepada seluruh tokoh di Indonesia, baik pria maupun wanita dari seluruh suku kita, dari seluruh provinsi, kabupaten, kota kita. Dan pemerintah telah memilih yang terbaik. Tentu dengan seleksi yang panjang. Kita hormati mereka," kata Muzammil usai membuka Rakernas PKS dj Jakarta Barat, Senin (10/11/2025).
Menurut Al Muzammil, penetapan gelar pahlawan adalah bentuk penghargaan terhadap jasa luar biasa seseorang termasuk kepada Presiden ke-2 RI Soeharto. Meski menuai pro dan kontra, menurutnya setiap manusia memiliki sisi terang dan sisi gelapnya masing-masing.
"Dan tentu sebagai manusia, tidak ada manusia yang sempurna, pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Tetapi, pemberian, julukan sebagai pahlawan kepada mereka tentulah karena kontribusinya yang luar biasa kepada bangsa dan negara," ujarnya.
"Oleh karena itu Fraksi PKS atau pimpinan DPP PKS dan teman-teman dari seluruh daerah, kita mengapresiasi seluruh hasil kerja pemerintah pemberian kepada seluruh 10 pahlawan nasional yang ditetapkan oleh Pak Prabowo Subianto," lanjutnya.
Dia mengajak seluruh kader PKS untuk meneladani semangat kepahlawanan dengan berkontribusi positif bagi masyarakat. Dia berharap seluruh kader PKS kelak bisa menjadi pahlawan.
"Pahlawan itu orang yang banyak pahala, banyak kebaikan, dan kontribusinya besar. Kami berharap seluruh kader PKS bisa menjadi pahlawan dalam bidangnya masing-masing," tuturnya.
Terkait pro kontra penetapan gelar pahlawan kepada Soeharto, Muzammil menilai penetapan itu sudah melalui kajian matang. Terlebih, Soeharto, menurutnya merupakan bapak pembangunan.
"Dan pemerintah ketika mengkaji itu tentu telah mempertimbangkan. Gus Dur, Pak Harto, Marsinah, Sarwo Edhie, Pak Kiai Kholil, Tokoh Sumatera Barat, pendidikan, semua punya hal yang menurut tim panitia seleksi terhadap pahlawan itu mereka yang punya kontribusi besar. Wabilkhusus Pak Harto, kita tahu apa yang dikritik oleh publik. Karena kita hadir di masa reformasi. Tapi kita tahu juga peninggalan Pak Harto dalam pembangunan, kita lihat dengan mata kepala kita," ucapnya.
"Dan peran Pak Harto dalam G30S PKI, itu sangat kritikal, sangat krusial.Kalau kita waktu itu kalah pada waktu G30S PKI, hari ini kita sebagai negara apa?Jangan-jangan sila pertama Pancasila kita hilang," imbuhnya.
(dek/idn)