BNN Temukan Ladang Ganja 6,5 Hektare di Aceh Utara, 69 Ton Ganja Dimusnahkan

BNN Temukan Ladang Ganja 6,5 Hektare di Aceh Utara, 69 Ton Ganja Dimusnahkan

Farih Maulana Sidik - detikNews
Kamis, 06 Nov 2025 16:15 WIB
BNN menemukan ladang ganja di Aceh Utara seluas 6,5 hektare dengan berat ganja basah 69 ton
BNN menemukan ladang ganja di Aceh Utara seluas 6,5 hektare dengan berat ganja basah 69 ton (Foto: dok. istimewa)
Jakarta -

Badan Narkotika Nasional (BNN) menemukan ladang ganja di Aceh Utara, Aceh, seluas 6,5 hektare dengan berat ganja basah sekitar 69 ton. BNN pun memusnahkan puluhan ton ganja tersebut.

Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto menegaskan BNN terus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung program Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba) sebagai komitmen terhadap Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam penanggulangan narkoba. Komitmen itu diwujudkan melalui berbagai upaya di lapangan, salah satunya pemusnahan ladang ganja yang ditemukan di Aceh Utara tersebut.

"Dalam kegiatan ini, tim BNN berhasil menemukan enam titik ladang ganja di Desa Teupin Rusep, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, hasil dari penyelidikan dan pemetaan terhadap wilayah rawan peredaran narkotika di Aceh," kata Komjen Suyudi kepada wartawan, Kamis (6/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan hasil identifikasi, enam titik ladang ganja itu memiliki total luas sekitar 6,5 hektare dengan jumlah tanaman ganja diperkirakan mencapai 97 ribu batang dan total berat basah sekitar 69 ton. Berikut ini titik lokasinya:

ADVERTISEMENT

- Titik pertama terletak pada ketinggian 301 MDPL, dengan total lahan seluas 0,5 hektare. Terdapat kurang lebih 7.000 batang pohon ganja setinggi 50 cm dengan perkiraan berat basah mencapai 1,5 ton (1.500 kg).

- Titik kedua terletak pada ketinggian 266 MDPL, dengan total lahan seluas 1,5 hektare. Terdapat kurang lebih 20.000 batang pohon setinggi 100-250 cm dengan perkiraan berat basah mencapai 20 ton (20.000 kg).

- Titik ketiga terletak pada ketinggian 262 MDPL, dengan total lahan seluas 1,1 hektare. Terdapat kurang lebih 10.000 batang pohon setinggi 100-150 cm dengan perkiraan berat basah mencapai 5 ton (5.000 kg).

BNN menemukan ladang ganja di Aceh Utara seluas 6,5 hektare dengan berat ganja basah 69 tonBNN menemukan ladang ganja di Aceh Utara seluas 6,5 hektare dengan berat ganja basah 69 ton Foto: dok. istimewa

- Titik keempat terletak pada ketinggian 256 MDPL, dengan total lahan seluas 1,5 hektare. Terdapat kurang lebih 30.000 batang pohon setinggi 200-300 cm dengan perkiraan berat basah mencapai 20 ton (20.000 kg).

- Titik kelima terletak pada ketinggian 269 MDPL, dengan total lahan seluas 1,4 hektare. Terdapat kurang lebih 25.000 batang pohon setinggi 200-300 cm dengan perkiraan berat basah mencapai 20 ton (20.000 kg).

- Titik keenam terletak pada ketinggian 194 MDPL, dengan total lahan seluas 0,5 hektare. Terdapat kurang lebih 5.000 batang pohon setinggi 100-250 cm dengan perkiraan berat basah mencapai 2,5 ton (2.500 kg).

Pemusnahan ganja ini dilakukan langsung di lokasi penemuan dengan melibatkan 151 personel tim gabungan dari BNN Pusat, BNN Kota Lhokseumawe, TNI-Polri, Satpol PP, Kejaksaan Negeri Aceh, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Dinas Pertanian, dan Dinas Kehutanan.

Komjen Suyudi menyebut seluruh kegiatan penindakan ini merupakan implementasi dari Pasal 92 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang mewajibkan pemusnahan tanaman narkotika yang ditemukan di wilayah Indonesia.

BNN menemukan ladang ganja di Aceh Utara seluas 6,5 hektare dengan berat ganja basah 69 tonBNN menemukan ladang ganja di Aceh Utara seluas 6,5 hektare dengan berat ganja basah 69 ton Foto: dok. istimewa

Desa Teupin Rusep di Aceh Utara merupakan salah satu lokasi Pilot Project Program Grand Design Alternative Development (GDAD) yang diinisiasi BNN, selain Aceh Besar, Bireuen, dan Gayo Lues. Temuan lahan ganja di wilayah ini menjadi perhatian khusus BNN untuk memperkuat program Alternative Development secara lebih intensif, melalui pelatihan keterampilan dan pendampingan agar masyarakat dapat beralih dari menanam ganja menuju komoditas pertanian yang legal, produktif, dan bernilai ekonomi.

"Dengan semangat War on Drugs for Humanity, BNN berkomitmen untuk terus menggerakkan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat dalam mendukung program Indonesia Bersinar," ucap Suyudi.

Komjen Suyudi mengimbau masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan serta berani melaporkan setiap indikasi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Menurutnya, satu laporan yang disampaikan adalah wujud nyata kepedulian dalam menyelamatkan generasi bangsa.

(fas/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads