PPATK Ungkap Pemain Judol Gaji Rp 5 Juta Turun Signifikan sampai 68%

PPATK Ungkap Pemain Judol Gaji Rp 5 Juta Turun Signifikan sampai 68%

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Kamis, 06 Nov 2025 15:43 WIB
Ketua PPATK Ivan Yustiavandana di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (6/7/2025).
Ketua PPATK Ivan Yustiavandana (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengungkap terjadi penurunan signifikan pemain judi online (judol) yang berpenghasilan kurang dari Rp 5 juta. Ivan menyebut angkanya turun sampai 68%.

"Iya memang terjadi penurunan signifikan dari di era Bapak Prabowo ini. Jumlah total pemain secara keseluruhan dibanding tahun 2024 sebanyak 9,7 juta orang, tahun 2025 ini menjadi 3,1 juta orang atau turun -68.32-%," kata Ivan kepada detikcom, Kamis (6/11/2025).

Ivan menerangkan, pemain judol berpenghasilan rendah menurun menjadi 2,21 juta orang. Kata Ivan, pada tahun sebelumnya pemain judol berpenghasilan rendah mencapai 6,92 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari total pemain dengan penghasilan kurang Rp 5 juta/bulan, tahun 2024 sebanyak 6,92 juta orang, saat ini hingga Semester 1 2025 berkurang menjadi 2,21 juta orang," ujar Ivan.

Ivan juga melaporkan terjadi penurunan juga dalam transaksi judol. Ivan menuturkan perputaran dana judol saat ini Rp 155 triliun dari sebelumnya mencapai Rp 359 triliun lebih.

ADVERTISEMENT

"Perputaran dana sudah berkurang jauh dibandingkan sepanjang tahun 2024 (Rp 359.813.614.827.891,00) saat ini hingga Q3 2025 menjadi Rp 155.418.668.364.812,00 atau -57%," kata Ivan.

Tak hanya itu, menurut Ivan, penurunan yang sama terjadi pada deposit judol dari masyarakat. Sepanjang 2024 sebanyak Rp 51,3 triliun, sementara di tahun ini menjadi Rp 24,9 triliun atau -45%.

"Penurunan yang sama terjadi pada deposit judol dari masyarakat. Sepanjang tahun 2024, sebanyak Rp 51,3 triliun saat ini hingga Q3 2025 menjadi Rp 24,9 triliun atau -45%," ujarnya.

Ivan menerangkan, penurunan ini hasil kolaborasi semua pihak. Dia mengatakan Presiden Prabowo Subianto selalu menekankan pentingnya kolaborasi lembaga untuk melindungi masyarakat dari bahaya judol.

"Khususnya karena Presiden selalu menekankan perlunya lembaga-lembaga kolaborasi, menjaga dan melindungi masyarakat saudara-saudara kita dari dampak judol, bahkan melalui Program Asta Cita Bapak Presiden," ujar Ivan.

Ivan mengapresiasi kolaborasi dan sinergi antarlembaga yang makin kompak memerangi judol. Menurut dia, jumlah akses situs judol juga turun berkat kinerja Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) diikuti pembekuan rekening oleh PPATK.

"Alhamdulillah Komdigi juga telah secara aktif menurunkan jumlah akses terhadap situs judol secara signifikan, diikuti pembekuan rekening oleh PPATK serta penegakan hukum oleh aparat penegak hukum. Semua bersinergi kuat," tuturnya.

Ivan mengatakan pihaknya akan terus menekan angka perputaran judol. Dia menyebutkan judol tahun ini diproyeksi turun 50% dibanding tahun lalu yang transaksinya mencapai Rp 359 triliun.

"InsyaAllah hingga akhir tahun ini proyeksi perputaran dana judol tidak lebih dari Rp 200 triliun (turun >50% dibanding tahun 2024 yang mencapai Rp 359 triliun)," ungkapnya.

(whn/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads