Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (KKP) menargetkan pembangunan 65 titik Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) sudah rampung tahun ini. KKP memastikan pelaksanaan program ini untuk mendukung peningkatkan produktivitas, kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan sarana prasarana perikanan dari hulu sampai hilir.
"Kampung Nelayan Merah Putih sendiri dari target awal 100, yang 65 sudah berproses. Alhamdulillah, semuanya bisa berjalan dengan baik. Saat ini, dalam posisi untuk mendirikan bangunan, kematangan lahan, pondasi sudah selesai seluruhnya karena tahap ini merupakan salah satu fase yang sangat penting," ujar Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya sekaligus Ketua Tim Pelaksana KNMP Trian Yunanda, dalam Pembukaan Capacity Building KNMP 2025 di Gedung Mina Bahari III, Jakarta Pusat, Senin (27/10/2025).
Trian mengatakan pihaknya terus memperkuat kolaborasi antarpihak mulai dari Kementerian, Lembaga, swasta, hingga masyarakat setempat. Meski mengalami banyak kendala, Trian optimistis target tersebut tetap tercapai.
"Kita berharap di bulan Desember semuanya sudah bisa selesai. Ada banyak kendala di lapangan memang, namun kami mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu dan kolaborasi dapat terus diperkuat," kata Trian.
Dalam target jangka panjangnya, KKP akan membangun 1.100 Kampung Nelayan Merah Putih di seluruh wilayah pesisir Indonesia dengan menggandeng partisipasi aktif masyarakat lokal. Program ini tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pemberdayaan sumber daya manusia, khususnya nelayan dan tenaga kerja lokal.
"Nah, seperti yang kita ketahui bersama, kita diberikan tugas untuk membangun 1.100 Kampung Nelayan Merah Putih. Kami telah sampaikan bahwa pembangunan ini tidak hanya berfokus pada aspek fisiknya saja, tetapi yang lebih penting adalah membangun SDM yang akan memulai dan menggerakkan sektor ekonomi di Kampung Nelayan Merah Putih," ujar Trian.
Ia menjelaskan pihaknya sedang melaksanakan coaching clinic yang diikuti oleh para Penyuluh Perikanan. Kegiatan ini bertujuan membekali mereka dengan pemahaman terkait operasionalisasi sarana KNMP yang dikelola dalam bentuk unit usaha koperasi.
"Jadi saat ini kita melaksanakan coaching clinic kepada yang pertama tentunya Penyuluh Perikanan, tadi sebagian hadir di sini dan sebagian lagi juga hadir melalui Zoom. Kita memberikan kepada mereka pembekalan bagaimana rencana operasionalisasi pemanfaatan dan sarana KNMP yang nanti akan menjadi unit usaha yang akan dikelola oleh koperasi," katanya.
Adapun dalam pelaksanaannya, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, menyampaikan dari sisi SDM dalam membangun KNMP, modernisasi kapal, dan program lainnya dibutuhkan kurang lebih 5.000 tenaga kerja lokal yang turut menggerakkan kegiatan ekonomi setempat.
"Tadi saya bisik-bisik ke Wamen, kita ini mau bangun Kampung Nelayan dan bangun modernisasi kapal, jumlahnya pasti lebih dari 1.500, lalu 5.000 tenaga kerja yang harus disiapkan. Saya minta itu harus orang lokal, lulusan sekolah lokal, cari pokoknya orang lokal. Kecuali orang lokal sudah tidak ada lagi. Kenapa demikian? Supaya ekonomi lokalnya bisa bergerak, bisa meningkat," kata Trenggono.
Menurut Trenggono, target pembangunan 1.582 kapal harus dapat terealisasi dalam dua tahun ke depan sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto. Ia menekankan bahwa hal tersebut menjadi komitmen bersama yang harus benar-benar diwujudkan dalam kurun waktu yang telah ditetapkan.
"Jadi bayangkan kalau misalnya 1.582 kapal harus ada dan itu diperkirakan dua tahun yang akan datang, itu harus bisa terjadi. Kalau itu dua tahun jadi sesuai dengan perintah Presiden, jadi dalam dua tahun," tegas Trenggono.
Lebih lanjut, Trenggono menekankan pentingnya kesiapan sumber daya manusia dalam menghadapi pembangunan ribuan kapal, mengingat kebutuhan tenaga ahli dan kru yang besar tidak dapat dipenuhi dalam waktu singkat.
"Bayangkan kalau 1 kapal harus diisi 15 orang, itu berapa ribu orang yang harus tersedia. Belum lagi yang ahli bidang PC Master, belum lagi kaptennya. Wah, nggak mudah itu. Apakah cukup dalam waktu yang sesingkat ini nungguin kapal jadi, lalu nyiapin orang? Terlalu ketertinggalan. Disinilah letaknya Indonesia selalu berbeda," pungkas Trenggono.
Tonton juga Video: Pembukaan Capacity Building Kampung Nelayan Merah Putih Warnai HUT ke-26 KKP
(ega/ega)