Prabowo Ingatkan Masyarakat Indonesia Hormati Jasa Semua Pemimpin

Prabowo Ingatkan Masyarakat Indonesia Hormati Jasa Semua Pemimpin

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Kamis, 06 Nov 2025 12:56 WIB
Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto (Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto mengajak seluruh masyarakat Indonesia pandai-pandai dalam menghormati pemimpin. Ia mengatakan tidak ada pemimpin yang sempurna, tapi harus tetap dihormati.

Hal itu disinggung Prabowo saat memuji Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutan acara peresmian pabrik petrokimia PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, Kamis (6/11/2025). Prabowo menyebut proyek ini merupakan hasil kerja era pemerintahan Jokowi dan baru siap diresmikan di era pemerintahannya.

"Seharusnya atau saya kemarin juga mengundang atau saya minta diundang Presiden Joko Widodo, Presiden ke-7, karena bagaimanapun ini salah satu prestasi beliau. Ini dimulai di zaman beliau, juga hasil kesepakatan, hasil lobi beliau dengan pimpinan Korea," kata Prabowo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sepantasnya beliau ke sini, hanya beliau minta maaf bila telepon saya, beliau belum bisa hadir, dan saya juga sampaikan kita maklumi," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Prabowo kemudian mengingatkan semua pihak agar menghormati para pemimpin bangsa. Menurutnya, tidak ada sosok pemimpin yang sempurna.

"Tapi bagaimanapun, saya ingatkan generasi penerus, saya ingatkan masyarakat Indonesia, marilah kita pandai-pandai menghormati jasa-jasa semua tokoh, jasa-jasa semua pemimpin," kata Prabowo.

"Pemimpin itu manusia, apakah pemimpin mahaparipurna, ya tidak, pemimpin pasti ada kekurangan, tapi pada esensinya, marilah kita punya rasa keadilan di hati kita, marilah kita menjadi manusia yang jernih, marilah kita menghormati orang tua, menghormati semua yang berjasa," imbuhnya.

Prabowo kemudian menyitir pepatah Jawa 'mikul dhuwur mendhem jero'. Dia mengatakan pepatah itu bermakna menaruh hormat yang tinggi kepada orang lain.

"Tradisi kita, budaya kita, bangsa kita, kita punya budaya, yaitu saya kira di semua suku, ada istilahnya dalam bahasa Jawa itu, mikul dhuwur mendhem jero. Kepada keluarga kita, hal yang baik kita angkat setinggi-tingginya, kalau ada kekurangan ya kita pendem, kita perbaiki, tapi janganlah kita teruskan budaya hujat-menghujat, ejek-mengejek," katanya.

Halaman 2 dari 2
(fca/isa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads