Tips Memotret Bulan saat Supermoon Besok, Cek di Sini!

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Selasa, 04 Nov 2025 17:55 WIB
Supermoon (Foto: AP/Petros Karadjias)
Jakarta -

Supermoon adalah salah satu fenomena astronomi yang akan terjadi di bulan November 2025. Fenomena Supermoon pada 5 November 2025 besok dapat disaksikan di Indonesia.

Berdasarkan informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Supermoon 5 November 2025 terjadi ketika Bulan berada pada posisi terdekat dengan Bumi (Perige) yang bertepatan dengan sekitar fase Bulan Purnama. Fase Purnama terjadi pada 5 November 2025 pukul 20.19 WIB.

Untuk menyaksikan Supermoon di Indonesia, dapat dimulai setelah Bulan terbit pada sore menjelang malam. Puncak Fase Purnama akan terjadi pukul 20.19 WIB.

Mengutip dari situs Space, berikut tips memotret Bulan saat terjadinya Supermoon.

Tips Memotret Bulan saat Supermoon

Saat terjadinya Supermoon, Bulan tampak terlihat sangat besar dan terang. Ini beberapa tips memotret Bulan saat Supermoon.

  • Saat Anda memotret lanskap atau telefoto, Supermoon akan tampak lebih jelas saat mendekati cakrawala. Saat cahaya Bulan menyebar, ia bergerak melalui wilayah atmosfer bumi yang lebih padat, membuatnya tampak lebih menyebar. Efek ini berkurang setelah Bulan berada di balik cakrawala, jadi ada baiknya mencoba (jika cuaca memungkinkan) untuk mengabadikan momen-momen pertama saat Bulan terbit.
  • Untuk astrofotografi lanskap, mulailah dengan lensa dengan panjang fokus antara 50 - 100 mm. Lensa ini akan menghasilkan gambar dengan panjang fokus dan kedalaman bidang sedang untuk menangkap detail permukaan Bulan di samping subjek Anda. Jika Anda memilih bidikan telefoto, lensa dengan panjang fokus antara 400 - 600 mm optimal untuk menangkap detail permukaan Bulan.
  • Jika Anda menginginkan skala gambar yang lebih besar, pertimbangkan untuk menggunakan telekonverter. Perangkat ini ditempatkan di antara kamera dan lensa untuk meningkatkan perbesaran lensa. Biasanya tersedia dengan perbesaran 1,4x atau 2x, telekonverter akan mendorong panjang fokus mendekati 1.000 mm untuk menghasilkan detail yang lebih halus.
  • Gunakan tripod yang kokoh dan statis. Tripod untuk menghindari gerakan tiba-tiba saat Anda mengambil foto dan untuk melakukan koreksi kecil pada komposisi.
    Remote shutter membantu menghindari gerakan kamera yang tiba-tiba saat Anda mengambil gambar. Gunakan remote shutter cable dan adaptor sesuai pilihan kamera Anda. Dari jarak jauh, shutter kamera Anda dapat diaktifkan untuk meminimalisir gerakan.

Supermoon (Foto: AP/Petros Karadjias)

Pengaturan Kamera

  • ISO 100-200
  • Aperture di antara f/8 - f/4
  • Shutter speed tidak lebih dari dua detik
  1. ISO
    Pemandangan Bulan Purnama dapat mengandung banyak cahaya, sehingga penting untuk menjaga ISO Anda seminimal mungkin. Pengaturan ISO 100 hingga 200 seharusnya cukup untuk mempertahankan detail gambar.
  2. Aperture
    Karena Bulan Purnama terjadi ketika Matahari dan Bulan berada di sisi langit yang berlawanan, pemandangannya mungkin tidak sepenuhnya gelap. Anda sebaiknya mempertahankan aperture yang relatif lebar (dari f/8 hingga f/4). Aperture Anda akan ditentukan oleh panjang fokus Anda, yang secara efektif mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke kamera.
  3. Shutter Speed
    Untuk foto Supermoon, shutter speed Anda tidak boleh lebih dari satu atau dua detik. Anda dapat menggunakan histogram kamera untuk menentukan shutter speed terbaik demi pencahayaan yang sempurna.




(kny/imk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork