Lapas Cirebon Gelar Pelatihan Jahit-Bordir untuk Napi, Harap Ciptakan UMK Tekstil

Lapas Cirebon Gelar Pelatihan Jahit-Bordir untuk Napi, Harap Ciptakan UMK Tekstil

Audrey Santoso - detikNews
Senin, 27 Okt 2025 18:26 WIB
Napi Lapas Kelas I Cirebon ikut pelatihan menjahit dan bordir.
Napi Lapas Kelas I Cirebon ikut pelatihan menjahit dan bordir. (dok. istimewa)
Jakarta -

Lapas Kelas I Cirebon, Jawa Barat (Jabar) menggelar pelatihan kemandirian menjahit dan bordir, dengan peserta puluhan warga binaan atau narapidana (napi). Pihak lapas berharap para napi memiliki keterampilan usai mengikuti pelatihan ini, dan bisa menciptakan peluang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tekstil.

"Kami ingin setiap warga binaan pulang bukan hanya dengan bekal keterampilan, tetapi juga dengan rasa percaya diri bahwa mereka masih berharga dan mampu berkontribusi bagi bangsa," kata Kepala Lapas Kelas I Cirebon Nanank Syamsudin, dalam keterangan tertulis, Senin (27/10/2025).

Pelatihan menjahit dan bordir ini bertajuk 'Revitalisasi Industri Tekstil di Lapas Cirebon: Membangun Masa Depan di Balik Jeruji untuk Mendukung Hilirisasi dan Industrialisasi'. Melalui program ini, Lapas Cirebon berupaya bertransformasi melahirkan sentra industri tekstil modern.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Unit usaha tekstil ini diberi label 'Roemah Kesambi'. Produk-produk yang diproduksi di sini antara lain seragam hingga bordiran.

ADVERTISEMENT

Program ini didukung oleh Sistem Informasi Manajemen Pembinaan Industri Narapidana (Simbina). Lewat Simbina, proses produksi kini terdigitalisasi dari pelatihan, pencatatan hasil kerja, hingga pemasaran daring.

Lapas Cirebon juga menggandeng mitra UMKM, lembaga pelatihan kerja, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Cirebon dalam untuk membuka akses pasar dan memperkuat rantai industri lokal. "Revitalisasi ini bukan hanya tentang mesin dan kain, tapi tentang manusia," ujar Syamsudin.

Nanank menyampaikan pihaknya menjalankan mandat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, sekaligus hendak menjadi pionir Lapas Industri Tekstil Nasional. Program pelatihan ini sejalan dengan arahan Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto yang mendorong jajarannya mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imipas, khususnya terkait dukungan terhadap UMKM.

(aud/knv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads