Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Rekkam Art Festival (RAF) 2025 yang digagas oleh Rumah Kreatif Keboen Sastra di Kota Bogor. Hal ini disampaikan saat membuka festival yang berlangsung di Alun-Alun Bogor, Jawa Barat.
Turut hadir dalam acara, Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin; Staf Ahli Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Kota Bogor, Agustian Syah; Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, Dian Herdiawan; serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, Retno Raswaty.
Dalam sambutannya, Fadli Zon mengapresiasi Rumah Kreatif Keboen Sastra yang konsisten menyelenggarakan Rekkam Art Festival 2025 sebagai salah satu ruang pemajuan kebudayaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kementerian Kebudayaan sangat mendukung kegiatan, apalagi yang tumbuh dari komunitas. Kami berharap pemajuan kebudayaan tumbuh dari masyarakat, dan menjadi tugas bersama untuk terus melanjutkannya," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Minggu (26/10/2025).
Lebih lanjut, Fadli mengatakan bahwa Kementerian Kebudayaan memiliki sejumlah program yang dapat diakses oleh para pelaku budaya dalam rangka memajukan ekosistem budaya Indonesia.
"Banyak fasilitas yang dapat diakses komunitas seperti Dana Indonesiana. Ini adalah Dana Abadi Kebudayaan yg diberikan kepada komunitas untuk upaya pemajuan kebudayaan. Tahun ini sebanyak 3.000 pelaku budaya ikut dalam program ini. Saya harap Yayasan Rumah Kreatif Keboen Sastra juga dapat mengakses dukungan tersebut," ujar Fadli Zon.
Dia menjelaskan bahwa Kementerian Kebudayaan hadir untuk melaksanakan mandat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) yang mengamanatkan negara untuk memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia.
"Komitmen ini juga ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang menjadikan seni sebagai salah satu Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK). Hal ini diperkuat dengan sejumlah program di Kementerian Kebudayaan yang hadir sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk mendukung sastra Indonesia mendunia yakni Laboratorium Penerjemah dan Promotor Sastra, serta Pengembangan Karya Sastra Berbasis Kekayaan Intelektual (IP)," tuturnya.
Dia berharap bahwa agenda pemajuan kebudayaan yang tumbuh dari masyarakat seperti RAF 2025 dapat terus berkembang di masyarakat.
"Tentu kita sangat menyambut baik RAF 2025 yang mempunyai inisiatif untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk membangun ekosistem kebudayaan. Kita harapkan kegiatan-kegiatan ini terus berkembang, dengan perencanaan dan diskusi yang lebih matang dengan melibatkan para pelaku budaya di Kota Bogor lainnya agar acara seperti ini terus berjalan," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Rumah Kreatif Keboen Sastra Herie Syahnilla Putra Siregar mengatakan Festival ini bertujuan tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga platform dialog, kolaborasi, dan edukasi bagi seniman, pegiat budaya, komunitas, serta masyarakat umum.
Senada dengan Herie, Ketua Panitia Pelaksana Setni Laura Bernadhette menyebutkan bahwa dengan dukungan dan kehadiran Menteri Kebudayaan adalah sebuah bukti kecintaan terhadap budaya, seni, dan tradisi Indonesia serta menjadi semangat yang luar biasa bagi Rekkam Art Festival 2025.
Sementara itu, Jenal Mutaqin mengatakan bahwa kebudayaan akan terus hidup jika seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat saling berkolaborasi.
"Pemerintah Kota Bogor siap berkolaborasi, siap menjunjung tinggi kebudayaan. Pemerintah akan terus bersinergi agar terjadi hubungan erat dan baik dengan para pelaku budaya sebagai bentuk dukungan dan apresiasi. Semoga kegiatan ini terus berkelanjutan bagi kebudayaan agar budaya menjadi marwah dan identitas warga Bogor," tutupnya.
Sebagai informasi tambahan Rekkam Art Festival (RAF) adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Yayasan Rumah Kreatif Keboen Sastra dengan misi untuk menjadi etalase dan inkubator bagi karya seni dan kreativitas anak muda.
Mengusung tema 'Suluh Ka Sukma, Tengtrem Ka Jiwa, Bagja Ka Bumi', RAF 2025 berkomitmen untuk mendorong apresiasi publik terhadap seni dan memajukan ekosistem budaya di Indonesia, terutama bagi generasi muda untuk menghidupkan sekaligus mengembangkan kekayaan seni dan budaya lokal agar tetap relevan di tengah perkembangan zaman.
RAF 2025 yang digelar pada 25 - 26 Oktober 2025 ini menghadirkan sejumlah acara antara lain pameran seni rupa kontemporer dan seni karya dengan 50 karya dari seniman lokal dan nasional, pertunjukan musik, tari, dan teater yang memadukan elemen tradisional dan modern, sejumlah diskusi dan lokakarya, dan pasar kreatif lokal.
Tonton juga Video: Suluh Sumurup Art Festival, Potret Keresahan Disabilitas di Yogya dalam Karya
(anl/ega)










































