Kepala BNN Ungkap 12 dari 340 Sampel Liquid Vape Mengandung Narkotika

Kurniawan Fadilah - detikNews
Sabtu, 25 Okt 2025 12:52 WIB
Komjen Suyudi Ario Seto (Kurniawan Fadilah/detikcom)
Jakarta -

Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto mengungkapkan hasil uji laboratorium terhadap 340 sampel liquid atau cairan yang digunakan untuk vape atau rokok elektrik. Hasilnya, ada sebanyak 12 sampel yang mengandung new psychoactive substances (NPS) atau zat psikoaktif baru.

Hasil temuan ini disampaikan Komjen Suyudi saat memberikan pengarahan kepada para pelajar yang mengikuti kegiatan kemah kebangsaan Bersih Narkoba (Bersinar) di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (25/10/2025).

"Saya kasih tahu, hati-hati. 340 sampel yang kita ambil dari BNN Republik Indonesia, 12 di antaranya narkotika. Jadi hasil lab kita, 21 etomidate. Ini sebentar lagi masuk golongan narkotika juga," kata Komjen Suyudi.

Suyudi mengimbau agar para pelajar ini semakin berhati-hati dan menghindari penyalahgunaan narkotika. Dia meminta para pelajar agar tidak coba-coba terhadap kandungan narkotika yang ada di vape.

"Nah ini, bandar-bandar jahat ini, makin pinter. Mereka susupin NPS-NPS ke dalam rokok-rokok elektrik ya, dengan isi-isi ulang cartridge-cartridge. Harganya nggak murah juga, Rp 2 juta sampai Rp 5 juta. Tiga kali Adik-adik isap itu ya, selanjutnya bisa nagih. Ngeri nggak? Ya, jangan main-main. Jangan main-main. Udah, narkotika Jangan pernah coba-coba. Jangan pernah iseng-iseng berhadiah narkotika. Jangan pernah," ujar Suyudi.

Suyudi menerangkan penggunaan vape di kalangan anak muda saat ini sedang marak. Namun, kata dia, rokok elektrik tersebut banyak dijadikan oleh bandar sebagai opsi dalam memperjualbelikan narkotika.

"Mereka dikemas di dalam rokok-rokok elektrik. Tahu rokok elektrik? Apa namanya rokok elektrik sebut? Vape. Nah. Keren nggak vape? Ya gayanya sih keren, yang jadi masalah adalah isinya. Ingat itu ya, isinya, isi ulangnya. Ada yang berbentuk cartridge-cartridge yang kecil-kecil segini. Ada yang disuntik. Betul nggak? Isi ulang, saya kasih tahu, hati-hati," terang Suyudi.

Suyudi menjelaskan dampak yang akan dirasakan akibat mengonsumsi narkotika. Dia mengatakan dampak yang ditimbulkan memang tidak instan, tapi jangka panjang.

"Jangan dikira main-main. Mungkin hari ini nggak. Nanti, satu tahun, dua tahun berikutnya, mulai menyerang otak. Mulai bolot. Tahu bolot ya? Mulai telmi, telat mikir, lupa-lupa, bingung-bingung. Mulai akhirnya menyerang ke selaput otak lagi, ya. Ada yang menyerang ke jantung, dan bahkan banyak yang menuju kematian, ya," tutur dia.

"Sudah banyak, sudah banyak, banyak yang addicted, sakau, ya. Dia bergetar, kesakitan badannya, sekujur tubuhnya, ketakutan kematian sudah di depan mata. Coba bayangkan. Takut nggak? Nauzubillahiminzalik. Jangan pernah ya," sambungnya.




(rfs/rfs)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork