Ibu negara Brasil Janja Lula da Silva meninjau program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Dia sempat melihat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Halim Perdanakusuma 2, lalu meninjau distribusi MBG di SD Angkasa 5.
Saat kunjungan itu, Janja sempat diminta para guru membubuhkan tanda tangan di sebuah spanduk dinding sekolah. Dengan tersenyum Janja mengukir tanda tangannya di antara tanda tangan lain.
Janja pun lebih dulu menggambar pola tangan kanannya. Dia lalu membubuhkan tanda tangan dan menuliskan sebuah pesan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Educacao + Alimentacao + Amor e = Solidariedade," tulis Janja.
Arti dari tulisan itu berarti 'Pendidikan + makanan + cinta = solidaritas'. Pesan itu ditulis seusai dia melihat proses distribusi MBG di kawasan Jakarta Timur.
Sepanjang kunjungannya di Halim, Janja didampingi Plh Sestama Badan Gizi Nasional (BGN) Lili Khamiliyah, jubir BGN Dian Fatwa, Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan Nani Hendiarti. Kemudian ada Stafsus Menko Pangan Bidang Kebijakan Strategis Meizani Irmadhiany dan TA Menko Bidang Pangan Lula Kamal.
![]() |
Saran Ibu Negara Brasil untuk Program MBG
Dalam kunjungan tersebut, Janja juga memberikan sejumlah saran untuk MBG di Indonesia. Janja mengusulkan agar MBG mengedepankan produk petani lokal.
"Mereka mensyaratkan bahwa produk yang ada, produk dari petani lokal harus diambil oleh dapur setempat. Jadi ada kewajiban dan itu ada di dalam perundang-undangan mereka," kata juru bicara BGN Dian Fatwa kepada wartawan seusai kunjungan di SD Angkasa 05 Halim, Jakarta Timur.
Dian menjelaskan, sejumlah SPPG daerah di Indonesia sudah mengambil bahan baku tertentu dari produksi lokal. Namun di daerah Halim, Jakarta Timur, baru memulai untuk membangun sumber tersebut.
"Nah, saat ini untuk di daerah Halim, mereka sedang memulai untuk menanam jagung, cabai, dan pepaya. Tentu saja saat ini kontribusi dari petani lokal," jelas dia.
Dia juga sempat ditanya soal masalah itu oleh Janja. Dian pun menjawab bahwa infrastruktur produksi petani lokal untuk menopang program MBG masih dibangun perlahan.
"Kami sampaikan bahwa karena kami masih early stage, bahwa bukan berarti kami tidak mengambil dari bahan-bahan dari lokal, tapi karena kami baru memulainya. Tapi partnership dengan farmer, dengan petani, dengan masyarakat di sini, kita sudah mulai dan ini akan growing secara keseluruhan," ungkapnya.
Simak Video 'BGN Sebut Ibu Negara Brasil Terkesan dengan Pelaksanaan MBG di RI':