Sejumlah pemilik dan pengemudi angkutan kota (angkot) di Kota Bogor berdemo menuntut perpanjangan batas usia operasional angkot kemarin. Akibat dari demonstrasi tersebut tak sedikit penumpang angkot yang diturunkan di tengah jalan hingga membuat mereka terkatung-katung.
Demo sopir angkot digelar dengan cara berjalan kaki menuju Balai Kota Bogor di Jalan Juanda, Bogor Tengah, Kota Bogor. Para sopir berorasi di depan gerbang Balai Kota Jalan Juanda, Kota Bogor.
Unjuk rasa pemilik dan sopir angkot mengakibatkan arus lalu lintas jelang Balai Kota Bogor sempat mengalami kemacetan. Antrean kendaraan mengular dari Tugu Kujang Jalan Otista hingga Balai Kota Bogor. Kemacetan juga sempat terjadi di Jalan Kapten Muslihat arah Simpang Jalan Juanda.
Para pendemo menginginkan supaya peremajaan angkot dibuka kembali. Mereka juga meminta batas usia operasional angkot diperpanjang.
"Tuntutannya kita adalah peremajaan (angkot) dibuka kembali, terus penangkapan angkot ini tolong dihentikan, jangan arogan dari pihak dinas perhubungan. Kemudian yang ketiga, kami minta diperpanjang batas usia angkot ini," kata ketua PSU Trayek 09 Warungjambu-Sukasari, Derin, saat ditemui detikcom di lokasi.
Derin menegaskan tetap mendukung program penataan transportasi angkot di Kota Bogor. Akan tetapi, Derin mengeluhkan soal program peremajaan angkot yang sebelumnya dilaksanakan, kini disetop. Hal ini, kata Derin, membuat pemilik dan sopir angkot tua atau di atas usia 20 tahun tidak bisa mencari nafkah.
"Kami bukan menolak reduksi angkot, kami mendukung program pemerintah. Reduksi sudah kami jalankan, program shift kami sudah jalankan akan tetapi kenapa peremajaan ini harus disetop," kata Derin.
"Mestinya dibuka peremajaan dengan catatan jangan paksa kami beli mobil baru, kita masih bisa upayakan beli yang 2017 misalnya 2018 agar kami dapat mengejar batas usia 20 tahun," tambahnya.
(dwr/fas)