Pemerintah menyampaikan akan ada peningkatan sistem persinyalan di Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Dengan begitu, jumlah perjalanan KRL jurusan Rangkasbitung-Tanah Abang akan bertambah.
"Kalau jalur sih tidak, bukan penambahan jalur, tapi peningkatan. Lebih tepatnya peningkatan sistem perjalanan atau trip-nya. Jadi nanti jumlah perjalanan (trip) KRL akan bertambah," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Tri Nurtopo, Senin (20/10/2025).
Menurut Tri, saat ini selang waktu perjalanan atau headway antar kereta sekitar 10 menit pada jam sibuk. Dengan adanya peningkatan sinyal, headway bisa menjadi sekitar empat menit.
"Kalau sekarang paling padat itu 10 menit sekali. Nantinya direncanakan bisa jadi empat sampai lima menit sekali. Kalau sudah empat atau lima menit, otomatis jumlah perjalanan akan jauh lebih banyak," ujarnya.
Dishub Provinsi Banten telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Proyek peningkatan sinyal tersebut akan dimulai pada 2026.
"Informasinya tadi, mulai tahun depan proyeknya akan dimulai. Jadi tahapannya pembangunan infrastruktur sinyal dulu, baru nanti sistemnya berjalan penuh. Artinya, 2026 itu sudah mulai proyeknya berjalan," kata Tri.
Sementara itu, terkait elektrifikasi dari Stasiun Rangkasbitung ke Stasiun Merak, Pemprov Banten menyatakan akan melakukan kajian. Menurut Tri, proyek elektrifikasi dari Rangkasbitung ke Merak belum masuk dalam RPJMN.
"Di RPJMN itu disebutkan sebagai double track, tapi belum termasuk elektrifikasi. Makanya kita diminta melakukan kajian dulu pada 2026 sebagai dasar untuk pelaksanaan berikutnya," ujarnya.
Tonton juga video "KRL Keluarkan Asap di Stasiun Tanjung Barat, KAI Lakukan Pengecekan" di sini:
(aik/azh)