Tinjau Gua Harimau, Menbud Dorong Peneliti-Arkeolog Perkuat Kajian Sejarah

Tinjau Gua Harimau, Menbud Dorong Peneliti-Arkeolog Perkuat Kajian Sejarah

Inkana Putri - detikNews
Senin, 20 Okt 2025 08:13 WIB
Kemenbud
Foto: Dok. Kemenbud
Jakarta -

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon meninjau Situs Gua Harimau di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari peresmian Museum Situs Gua Harimau yang dikukuhkan pada Minggu (19/10/2025).

Lawatan ini juga menegaskan upaya Kementerian Kebudayaan dalam menguatkan posisi museum dan situs budaya sebagai etalase budaya Indonesia. Dalam sambutannya, Fadli menjelaskan Situs Gua Harimau merupakan situs arkeologi yang berharga bagi bangsa Indonesia. Sebab, artefak-artefak yang ditemukan di area situs menunjukkan Situs Gua Harimau adalah bagian dari perjalanan peradaban di Ogan Komering Ulu.

"Di sini banyak temuan-temuan, baik fosil tulang manusia, ada 82 sejauh ini yang ditemukan, itu masih relatif di permukaan. Dan juga ada gambar-gambar lukisan di dinding gua purba, atau yang disebut sebagai cave painting atau rock art," jelas Fadli dalam keterangan tertulis, Senin (20/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadli mengungkapkan sejumlah temuan tersebut merupakan hasil dari penelitian yang pernah dilakukan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) yang kini sudah bergabung dalam BRIN. Temuan-temuan tersebut merupakan bukti nyata kekayaan sejarah Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Penemuan di sini menjelaskan penghuni gua lebih tua dari komunitas Austro Melanesia, dan juga banyak ditemukan artefak logam tertua yang terdokumentasi, seperti kapak corong perunggu, temuan besi, batu, dan juga berbagai macam artefak lain," ungkap Fadli.

Pada kesempatan ini, Fadli juga menjelaskan pentingnya melestarikan situs-situs prasejarah di Indonesia, termasuk Situs Gua Harimau. Ia pun mendorong peneliti dan arkeolog untuk melakukan penelitian sekaligus memanfaatkan teknologi mutakhir untuk meneliti temuan bersejarah.

"Mungkin nanti kita bisa lakukan sebuah ekspedisi, ekskavasi, termasuk juga pendalaman terhadap penelitian yang ada di gua ini, sehingga kita bisa mendapatkan informasi yang lebih utuh. Untuk Gua Harimau sendiri, kita perlu melakukan satu carbon dating (penanggalan radiokarbon) terhadap lukisan gua, sehingga kita tahu persis berapa usianya," imbuhnya.

Mengakhiri peninjauan, Fadli menggarisbawahi pentingnya menciptakan ekosistem yang berkelanjutan antara museum dan situs prasejarah. Dengan begitu, keduanya dapat menjadi wadah pengembangan budaya bagi masyarakat sekitarnya.

"Museum yang sudah lama harus kita lakukan aktivasi. Kita bisa melakukan aktivitas-aktivitas di sini, seperti pameran kontemporer dan juga kegiatan-kegiatan lain," tutupnya.

Sebagai informasi, turut hadir dalam peninjauan situs, Bupati Ogan Komering Ulu, Teddy Meilwansyah; Wakil Bupati Ogan Komering Ulu, Marjito Bachri; Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatra Selatan, Pandji Tjahjanto; jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda); serta aparat TNI dan Polri. Hadir untuk mendampingi Menteri Kebudayaan, Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Staf Khusus Menteri bidang Protokoler dan Rumah Tangga, Rachmanda Primayudha; Direktur Sejarah dan Permuseuman, Agus Mulyana; serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI, Kristanto Januardi.

Lihat juga Video 'Arkeolog Temukan Makam Tua, Usianya Diperkirakan 5 Ribu Tahun':

(akn/akn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads